Film dokumenter “The Last Journey” garapan sutradara Mario Arfani bersama Pinisi Pictures dan Simplemind Communications menggelar penayangan terbatas perdananya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat.
Dengan mengambil premis perjalanan para pencinta vespa klasik menuju acara “Vespa World Day Bali 2022”, karya sinema itu menggambarkan perjalanan berkesan dari empat sahabat, yakni Ulil, Bayu, Atur, dan Enzo dalam melewati suka duka perjalanan selama total 14 hari di jalan dengan vespa klasik mereka.
Beberapa lokasi yang mereka kunjungi, antara lain Taman Nasional Baluran, Yogyakarta, Gunung Bromo, Pantai Pandawa, dan Pegunungan Kintamani.
“Capaian satu tahun, pencapaian yang lumayan sulit,” kata Mario Arfani.
Sebagai karya perdana baginya, Mario mengatakan ide awal pembuatan film dokumenter “The Last Journey” saat ia dan rekan-rekan sesama pencinta vespa klasik ingin membuat suatu film bertema perjalanan dan vespa. Dengan segala upaya, akhirnya film dokumenter tersebut berhasil dirilis, walaupun membutuhkan waktu satu tahun pengerjaan hingga tanggal perilisannya.
Sementara itu, Mario mengatakan ada beberapa tantangan yang dihadapi selama proses syuting berlangsung. Misalnya, motor salah satu pemain dalam film tersebut yang mogok, molornya waktu perjalanan, hingga cuaca yang tidak dapat diprediksi.
Bahkan, Mario mengatakan mereka datang terlambat untuk menghadiri “Vespa World Day Bali 2022” dan sampai di hari ketiga acara tersebut diadakan. Meski demikian, ia bersama tim mengaku perjalanan ke “Vespa World Day Bali 2022” bukanlah tujuan utama mereka karena hal terpenting dari perjalanan tersebut adalah kebersamaan.
Menariknya, judul film “The Last Journey” dipilih ketika film selesai melalui proses pengeditan. Bukan tanpa sebab, film dokumenter tersebut turut dijadikan tribute untuk mengenang salah satu pemain yang terlibat di dalamnya sekaligus sahabat mereka, Ulil.
Dua bulan setelah proses syuting selesai, Ulil dipanggil oleh Sang Pencipta. Selesainya film dokumenter tersebut juga didedikasikan untuk mendiang Ulil yang ikut serta dalam proses syutingnya.
Rencananya, film dokumenter “The Last Journey” akan ditayangkan secara terbatas di beberapa kota, yakni Yogyakarta dan Bali. Mario dan tim pun akan mengikutsertakan film dokumenter tersebut di ajang festival film internasional dalam waktu dekat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Dengan mengambil premis perjalanan para pencinta vespa klasik menuju acara “Vespa World Day Bali 2022”, karya sinema itu menggambarkan perjalanan berkesan dari empat sahabat, yakni Ulil, Bayu, Atur, dan Enzo dalam melewati suka duka perjalanan selama total 14 hari di jalan dengan vespa klasik mereka.
Beberapa lokasi yang mereka kunjungi, antara lain Taman Nasional Baluran, Yogyakarta, Gunung Bromo, Pantai Pandawa, dan Pegunungan Kintamani.
“Capaian satu tahun, pencapaian yang lumayan sulit,” kata Mario Arfani.
Sebagai karya perdana baginya, Mario mengatakan ide awal pembuatan film dokumenter “The Last Journey” saat ia dan rekan-rekan sesama pencinta vespa klasik ingin membuat suatu film bertema perjalanan dan vespa. Dengan segala upaya, akhirnya film dokumenter tersebut berhasil dirilis, walaupun membutuhkan waktu satu tahun pengerjaan hingga tanggal perilisannya.
Sementara itu, Mario mengatakan ada beberapa tantangan yang dihadapi selama proses syuting berlangsung. Misalnya, motor salah satu pemain dalam film tersebut yang mogok, molornya waktu perjalanan, hingga cuaca yang tidak dapat diprediksi.
Bahkan, Mario mengatakan mereka datang terlambat untuk menghadiri “Vespa World Day Bali 2022” dan sampai di hari ketiga acara tersebut diadakan. Meski demikian, ia bersama tim mengaku perjalanan ke “Vespa World Day Bali 2022” bukanlah tujuan utama mereka karena hal terpenting dari perjalanan tersebut adalah kebersamaan.
Menariknya, judul film “The Last Journey” dipilih ketika film selesai melalui proses pengeditan. Bukan tanpa sebab, film dokumenter tersebut turut dijadikan tribute untuk mengenang salah satu pemain yang terlibat di dalamnya sekaligus sahabat mereka, Ulil.
Dua bulan setelah proses syuting selesai, Ulil dipanggil oleh Sang Pencipta. Selesainya film dokumenter tersebut juga didedikasikan untuk mendiang Ulil yang ikut serta dalam proses syutingnya.
Rencananya, film dokumenter “The Last Journey” akan ditayangkan secara terbatas di beberapa kota, yakni Yogyakarta dan Bali. Mario dan tim pun akan mengikutsertakan film dokumenter tersebut di ajang festival film internasional dalam waktu dekat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023