Petenis Ceko Marketa Vondrousova menjadi pemain non-unggulan pertama dalam 60 tahun terakhir yang mencapai final tunggal putri Wimbledon, Kamis, setelah menghancurkan mimpi petenis Ukraina Elina Svitolina.
Peringkat 42 dunia Vondrousova menang 6-3, 6-3 dan akan menghadapi peringkat kedua asal Belarus Aryna Sabalenka atau runner-up tahun lalu Ons Jabeur untuk memperebutkan gelar pada Sabtu (15/6).
Petenis kidal Vondrousova akan bermain di final Grand Slam keduanya setelah menjadi runner-up di French Open 2019.
Petenis berusia 24 tahun itu menyerang, mematahkan servis enam kali, dan mencetak 22 winner sedangkan Svitolina hanya membuat sembilan winner.
"Saya tidak percaya. Saya sangat senang bisa mencapai final. Elina adalah petarung dan pribadi yang hebat. Ini adalah pertandingan yang sulit," kata Vondrousova, seperti disiarkan AFP.
"Saya sangat gugup. Saya gugup sepanjang pertandingan. Saya memimpin 4-0 di set kedua dan dia melawan."
Pencapaian final itu datang setelah waktu yang menyedihkan bagi petenis Ceko itu, yang menjalani operasi kedua di pergelangan tangannya tahun lalu dan membuatnya absen hampir sepanjang tahun 2022.
"Saya tidak bermain selama enam bulan tahun lalu dan Anda tidak pernah tahu apakah Anda bisa berada di level itu lagi," ujar Vondrousova.
"Saya sangat senang bisa kembali ke sini."
Svitolina, yang tampil di semifinal Grand Slam keduanya secara beruntun sejak kembali dari cuti melahirkan pada April, kehilangan servis tiga kali pada set pembuka.
Dia berhasil merebut kembali poin ketika servis untuk menyamakan kedudukan menjadi 3-3 tetapi Vondrousova kembali mematahkan servisnya pada gim ketujuh dan kesembilan untuk unggul dalam pertandingan tersebut.
Svitolina yang mengalami banyak kesalahan dengan cepat tertinggal 0-4 pada set kedua.
Namun, Vondrousova, yang mengalahkan empat pemain unggulan untuk mencapai semifinal, tiba-tiba mengalami kegugupan di pertengahan set saat ia mengembalikan break yang memungkinkan Svitolina mengejar kedudukan menjadi 3-4.
Svitolina kemudian mengeluarkan semua kerja kerasnya namun dipatahkan lagi di gim kedelapan sebelum melakukan forehand panjang untuk memberi lawannya tempat di final.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Peringkat 42 dunia Vondrousova menang 6-3, 6-3 dan akan menghadapi peringkat kedua asal Belarus Aryna Sabalenka atau runner-up tahun lalu Ons Jabeur untuk memperebutkan gelar pada Sabtu (15/6).
Petenis kidal Vondrousova akan bermain di final Grand Slam keduanya setelah menjadi runner-up di French Open 2019.
Petenis berusia 24 tahun itu menyerang, mematahkan servis enam kali, dan mencetak 22 winner sedangkan Svitolina hanya membuat sembilan winner.
"Saya tidak percaya. Saya sangat senang bisa mencapai final. Elina adalah petarung dan pribadi yang hebat. Ini adalah pertandingan yang sulit," kata Vondrousova, seperti disiarkan AFP.
"Saya sangat gugup. Saya gugup sepanjang pertandingan. Saya memimpin 4-0 di set kedua dan dia melawan."
Pencapaian final itu datang setelah waktu yang menyedihkan bagi petenis Ceko itu, yang menjalani operasi kedua di pergelangan tangannya tahun lalu dan membuatnya absen hampir sepanjang tahun 2022.
"Saya tidak bermain selama enam bulan tahun lalu dan Anda tidak pernah tahu apakah Anda bisa berada di level itu lagi," ujar Vondrousova.
"Saya sangat senang bisa kembali ke sini."
Svitolina, yang tampil di semifinal Grand Slam keduanya secara beruntun sejak kembali dari cuti melahirkan pada April, kehilangan servis tiga kali pada set pembuka.
Dia berhasil merebut kembali poin ketika servis untuk menyamakan kedudukan menjadi 3-3 tetapi Vondrousova kembali mematahkan servisnya pada gim ketujuh dan kesembilan untuk unggul dalam pertandingan tersebut.
Svitolina yang mengalami banyak kesalahan dengan cepat tertinggal 0-4 pada set kedua.
Namun, Vondrousova, yang mengalahkan empat pemain unggulan untuk mencapai semifinal, tiba-tiba mengalami kegugupan di pertengahan set saat ia mengembalikan break yang memungkinkan Svitolina mengejar kedudukan menjadi 3-4.
Svitolina kemudian mengeluarkan semua kerja kerasnya namun dipatahkan lagi di gim kedelapan sebelum melakukan forehand panjang untuk memberi lawannya tempat di final.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023