Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 merupakan kesempatan menggeber sektor perekonomian, melalui sektor pariwisata dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Ini kesempatan menggerakkan ekonomi Kota Surabaya," kata Eri di Surabaya, Selasa.
Ia menyebut pelaku UMKM sudah dipersiapkan untuk melakukan produksi pernak-pernik maupun cenderamata Piala Dunia U-17.
Sembari menunggu kepastian penetapan stadion mana saja yang akan menggelar pertandingan kejuaraan dunia kelompok usia tersebut.
Ketika nantinya Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) terpilih, maka dampak ekonomi Piala Dunia U-17 akan dimaksimalkan dengan memberdayakan pelaku UMKM.
"Sudah kami siapkan semuanya Insya Allah setelah ditunjuk langsung kami jalan, termasuk souvenir dan lain-lain yang akan dibuat UMKM di Surabaya," ujarnya.
Selain UMKM, Eri memandang Piala Dunia U-17 juga membawa pengaruh pada sektor industri pariwisata, khususnya Surabaya. Sebab, tak dipungkirinya turnamen antarnegara mampu menghadirkan wisatawan mancanegara.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berupaya mengoptimalkan destinasi pariwisata yang ada di wilayah setempat.
"Insya Allah ada paket wisata. Kami kerja sama dengan agen perjalanan wisata dan hotel. Wisatanya ada banyak, ada wisata heritage, ada Tunjungan Romansa, ada Kya-Kya," ucapnya.
Sementara, pria yang akrab disapa Cak Eri tak menampik sektor perekonomian juga bergantung pada kemudahan akses transportasi penghubung antara kawasan wisata, hotel, dan terutama menuju Stadion Gelora Bung Tomo.
Oleh karena itu, Pemkot Surabaya akan memaksimalkan keberadaan moda angkutan umum "Suroboyo Bus" dan "Wira-Wiri Suroboyo".
"Keduanya dimaksimalkan sambil kami lakukan evaluasi," kata Eri.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan siap apabila sewaktu-waktu Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI menunjuk Stadion Gelora Bung Tomo untuk menggelar pertandingan Piala Dunia U-17.
Eri pun masih menunggu kabar lebih lanjut terkait kepastian stadion mana saja yang ditetapkan untuk turnamen tingkat dunia itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Ini kesempatan menggerakkan ekonomi Kota Surabaya," kata Eri di Surabaya, Selasa.
Ia menyebut pelaku UMKM sudah dipersiapkan untuk melakukan produksi pernak-pernik maupun cenderamata Piala Dunia U-17.
Sembari menunggu kepastian penetapan stadion mana saja yang akan menggelar pertandingan kejuaraan dunia kelompok usia tersebut.
Ketika nantinya Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) terpilih, maka dampak ekonomi Piala Dunia U-17 akan dimaksimalkan dengan memberdayakan pelaku UMKM.
"Sudah kami siapkan semuanya Insya Allah setelah ditunjuk langsung kami jalan, termasuk souvenir dan lain-lain yang akan dibuat UMKM di Surabaya," ujarnya.
Selain UMKM, Eri memandang Piala Dunia U-17 juga membawa pengaruh pada sektor industri pariwisata, khususnya Surabaya. Sebab, tak dipungkirinya turnamen antarnegara mampu menghadirkan wisatawan mancanegara.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berupaya mengoptimalkan destinasi pariwisata yang ada di wilayah setempat.
"Insya Allah ada paket wisata. Kami kerja sama dengan agen perjalanan wisata dan hotel. Wisatanya ada banyak, ada wisata heritage, ada Tunjungan Romansa, ada Kya-Kya," ucapnya.
Sementara, pria yang akrab disapa Cak Eri tak menampik sektor perekonomian juga bergantung pada kemudahan akses transportasi penghubung antara kawasan wisata, hotel, dan terutama menuju Stadion Gelora Bung Tomo.
Oleh karena itu, Pemkot Surabaya akan memaksimalkan keberadaan moda angkutan umum "Suroboyo Bus" dan "Wira-Wiri Suroboyo".
"Keduanya dimaksimalkan sambil kami lakukan evaluasi," kata Eri.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan siap apabila sewaktu-waktu Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI menunjuk Stadion Gelora Bung Tomo untuk menggelar pertandingan Piala Dunia U-17.
Eri pun masih menunggu kabar lebih lanjut terkait kepastian stadion mana saja yang ditetapkan untuk turnamen tingkat dunia itu.
Editor : Fiqih Arfani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023