Pemerintah Kabupaten Trenggalek mulai melakukan identifikasi varietas durian unggulan daerah itu yang telah atau pernah menjadi jawara dalam kontes durian, baik di tingkat lokal, regional Jawa Timur maupun Nasional.

"Identifikasi (varietas) menjadi hal penting untuk memudahkan masyarakat dalam mengenali jenis durian yang akan dibeli atau dimakan," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Senin.
 
Dengan identifikasi itu, lanjut dia, diharapkan bisa meminimalkan risiko dimana pembeli/penikmat durian tidak mudah dibuat kecewa oleh ulah pedagang-pedagang nakal.
 
"Durian Trenggalek ini sudah dikenal. Apalagi Trenggalek kini juga punya desa wisata yang membranding durian, namanya Duren Sari, ada hutan duriannya dengan luasan mencapai puluhan hektare," katanya.

Menurut dia, mulai saat ini masyarakat harus diedukasi dan diberi informasi yang cukup berkaitan identifikasi mana-mana durian yang enak.
 
"Jangan sampai pembelinya kecewa. Apalagi durian Trenggalek itu merupakan durian yang sudah diwariskan sejak jaman Penjajahan Belanda," ujarnya.
 
Durian itu bila umurnya lebih dari satu tahun ke atas, semakin enak rasanya. Apalagi tanaman durian yang tumbuh liar di dalam kawasan hutan durian Desa Durensari, diperkirakan puluhan bahkan ratusan tahun.
 
"Durian yang pernah juara di tingkat lokal hingga nasional itu coba diundangkan ahli ukur geologi berapa umur pohon itu, sudah berapa tahun. Dinas pertanian juga harus membantu yang membedakan durian satu dengan durian yang lain. Biar kita bisa mudah mengidentifikasinya," ujar Arifin.
 
Ia lalu mencontohkan ekspektasi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa baru baru ini pada varietas lokal durian Kabupaten Lumajang yang namanya Durian Kembang.
 
Dinamakan Durian Kembang, karena ketika dibelah ada anak durian yang menyerupai kembang di tengah-tengahnya. Hal-hal seperti ini menjadikan orang mudah mengenali sehingga tidak mudah tertipu.

"Hal-hal seperti ini harus disosialisasikan, karena orang akan mencari-cari durian apa yang menjadi unggulan suatu daerah," katanya menambahkan.
 
Oleh karenanya, lanjut Arifin, harus ditemukan ciri ciri yang gampang yang bisa dikenali oleh masyarakat, sehingga mereka bisa membedakan ini jenis durian apa.
 
"Kita harus mencintai komoditas-komoditas lokal seperti ini. Kalau bukan kita siapa lagi, karena kita tentunya ekonomi itu bisa berputar dengan mencintai produk produk lokal sendiri," tuturnya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023