PT PGN Tbk, sebagai Subholding Gas Pertamina, menyebutkan jumlah pelanggan industri, sampai saat ini mencapai 2.925 pelanggan atau meningkat dari 2.487 pelanggan pada 2020.

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz dalam keterangannya Kamis mengatakan segmen industri masih menjadi penopang utama permintaan gas, seiring pergerakan industri dan perekonomian yang terus menggeliat pascapandemi.

"Volume niaga gas bumi PGN terus meningkat dari 828 BBTUD pada 2020 menjadi 976 BBTUD pada triwulan I 2023. Sedangkan, jumlah pelanggan industri, sebagai sektor pelanggan yang menyerap gas terbesar, meningkat dari 2.487 pelanggan pada 2020 dan sampai saat ini menjadi 2.925 pelanggan," ujarnya.

Ia menambahkan PGN berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat dan meningkatkan pertumbuhan industri nasional.

Dukungan diwujudkan PGN dengan memperluas jaringan infrastruktur gas bumi ke berbagai daerah, sehingga penyerapan gas bumi di sentra-sentra industri semakin bertambah.

"PGN juga berkomitmen mengimplementasikan Keputusan Menteri ESDM, yang mana sektor industri dan kelistrikan mendapatkan harga gas khusus. Diharapkan perekonomian nasional dapat tumbuh lebih cepat dan berkelanjutan melalui kebijakan tersebut," ujar Faris.

Sejak 2020, PGN telah menjalankan harga gas bumi tertentu (HGBT) ke industri dan pembangkit listrik sesuai penugasan pemerintah melalui Kementerian ESDM.

Selama Januari-Mei 2023, realisasi volume HGBT telah mencapai 500 BBTUD dengan pertumbuhan sebesar 5,6 persen dibandingkan realisasi pada 2020.

Begitu juga dengan jumlah industri penerima manfaat HGBT melalui PGN, telah bertambah hingga 250 industri pada 2023.

"Jumlah ini mengalami peningkatan hingga 10,8 persen dari jumlah industri penerima di 2020. Penambahan penerima manfaat HGBT berada dalam tujuh sektor industri dan pembangkit listrik sesuai penetapan Menteri ESDM," jelas Faris.

Terkait pelaksanaan Keputusan Menteri ESDM tentang HGBT bagi tujuh sektor industri dan pembangkit listrik hingga 2024, PGN telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga kinerja dan keberlangsungan layanan gas bumi nasional.

Di antaranya, dengan meningkatkan kegiatan niaga gas bumi kepada sektor-sektor baru, serta mengembangkan moda beyond pipelines melalui inisiasi proyek LNG ritel dan pengembangan penyaluran gas via moda compressed natural gas (CNG).

"Kami melihat geliat industri yang mulai bergerak serta tingkat mobilitas masyarakat yang tinggi di 2022, terutama setelah dunia beradaptasi dengan pola hidup new normal. Hal ini membuat kebutuhan energi tumbuh pesat. PGN siap mendukung peningkatan jumlah pengguna dan volume gas bumi, terutama untuk sektor industri dan kelistrikan dengan penyediaan gas bumi yang andal," tambah Faris.

PGN memiliki misi dalam pengembangan bisnis melalui pemanfaatan gas bumi untuk industri berbasis gas dan turunannya.

Program perluasan layanan melalui konektivitas maupun aksebilitas gas bumi PGN, diharapkan dapat optimal untuk pengembangan layanan untuk industri, komersial, serta pembangkit listrik.

Wilayah kegiatan usaha gas bumi PGN telah tersebar di 17 provinsi dan 73 kota/kabupaten di Indonesia.

Portofolio pengelolaan infrastruktur hilir gas bumi PGN Group mencakup 95 persen dari infrastruktur hilir gas bumi yang sudah terbangun dan beroperasi.

Faris pun berharap dukungan pemerintah sehubungan kebijakan kemudahan dalam mendapatkan suplai gas, baik gas pipa maupun LNG, untuk meningkatkan pemanfaatan gas nasional.

Dengan peran ini, PGN dapat semakin komprehensif dalam menjalankan mandat untuk mengelola niaga gas nasional dan perluasan akses gas bumi nasional.

"PGN juga yakin bahwa pemerintah memiliki opsi dalam mengembangkan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi nasional, dengan tetap menggandeng PGN sebagai mitra utama. PGN akan terus berusaha secara maksimal untuk mengoptimalkan portofolio tersebut dan melayani masyarakat," kata Faris.(*)

Pewarta: Kelik Dewanto

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023