Banyuwangi - Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Jawa Timur Brigjen Pol Edi Sumantri memantau arus balik di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat sore.
"Saya ingin memantau langsung kesiapan arus balik Lebaran 2011 di penyeberangan Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi-Jawa Timur) - Gilimanuk (Jembrana-Bali)," kata Brigjen Pol Edi Sumantri.
Menurut dia, PT Indonesia Ferry Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Ketapang harus menyiapkan sarana dan prasarana penyeberangan dengan baik untuk menunjang kelancaran arus balik Lebaran 2011.
"Persiapan penyeberangan di Pelabuhan Ketapang sudah cukup bagus, sehingga diharapkan bisa memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan harapan masyarakat," tuturnya.
Pihak ASDP Ketapang, lanjut dia, sudah menyiapkan tenda khusus kendaraan roda dua agar penumpang tidak kepanasan selama mengantre di pelabuhan setempat.
"Saya melihat sudah ada pos penunjang yang dibutuhkan pemudik seperti posko kesehatan, sehingga kesiapannya menyambut arus balik di sini sudah cukup bagus," katanya.
Setelah memantau kesiapan arus balik di Pelabuhan ASDP Kepatang, Brigjen Pol Edi Sumantri memantau Masjid Bintang yang disediakan khusus untuk tempat istirahat (rest area) para pemudik yang lokasinya berada di depan Pelabuhan Ketapang.
"Masjid Bintang di sini cukup bagus dan bersih, tempatnya juga strategis sehingga cocok sekali bagi para pemudik untuk beristirahat sejenak dan melepas lelah selama perjalanan," paparnya.
Sementara Kepala Cabang Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi Supriyanto mengatakan sebanyak 30 armada kapal sudah disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama arus balik Lebaran 2011.
"Sebanyak 30 kapal siap beroperasi selama 24 jam dengan rincian 21 kapal jenis roro untuk mengangkut penumpang dan sembilan kapal jenis 'LCT' untuk angkut barang," tuturnya.
Ia memprediksi puncak arus balik Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriah akan terjadi pada "H+3" atau Sabtu (3/9) dan "H+4" atau Minggu (4/9) dengan jumlah kendaraan diprediksi mencapai 25 ribu kendaraan roda dua dan 10 ribu kendaraan roda empat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011