Pelukis asal Kabupaten Malang Agung Irawan mengajak masyarakat menjaga keseimbangan alam melalui lukisan berkonsep futuristik berjudul "Harmoni" pada pameran tunggal "Neioma Nahktu" di Galeri Merah Putih, Komplek Balai Pemuda Surabaya, Rabu.

Unsur futuristik pada karyanya terlihat dari konsep bentuk bangunan dan alat transportasi berupa pesawat, dua hal itu menggambarkan kecanggihan kehidupan masa depan di bumi. Kemajuan zaman tak boleh melupakan keseimbangan alam.

"Seharusnya modernisasi harus tetap mempertahankan alam, karena itu kunci dari bumi agar tetap terjaga," kata Agung kepada ANTARA di Surabaya.

Keseimbangan alam pada karyanya digambarkan melalui pemandangan hamparan sawah dengan latar belakang perbukitan yang disertai rimbunnya pepohonan, berlatarbelakang perbukitan.

Agung melengkapi lukisannya dengan gambar sejumlah petani yang tengah beraktivitas di sawah.

Menurut dia, bagian-bagian yang disertakan itu sebagai gambaran wujud keseimbangan di tengah kemajuan zaman. Itu makna dari lukisan "Harmoni".

"Jika modernisasi ini sudah semakin maju, alam harus tetap dipertahankan, karena itu kunci dari bumi kami tetap terjaga," ucapnya.

Lukisan yang digarap pada tahun 2017 menjadi pembuka karyanya yang lain dengan mengusung konsep kesinambungan. Artinya, setiap lukisan saling memiliki benang merah cerita.

Salah satunya dari lukisan berjudul "Migrasi Imaji", menggambarkan satu koloni paus tengah bermigrasi di tengah lautan yang mengering. Pemandangan dari hamparan tanah pada lukisannya secara detail dengan memperlihatkan guratan-guratan pada tanahnya.

Kemudian agar lebih memperdalam makna. Dia pun menyertakan warna abu-abu pada lukisan bergambar koloni paus itu, sebagai gambaran kondisi bumi yang diselimuti polusi.

"Bayangkan bumi tanpa sawah dam tanaman atau tanpa langit yang biru, dengan artian banyak polusi sampah dimana-mana juga global warming (pemanasan global). Lukisan ini yang akan terjadi," ucapnya.

"Saya melukis ini karena sekadar untuk mengingatkan, boleh semaju apapun negaramu, unsur modern apapun bumi harus tetap dijaga. Jadi ini sebenarnya pesan untuk menjaga alam," tambah dia.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023