Manado - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (Bandung) memprediksi akivitas Gunung Lokon di Sulawesi Utara pascaletusan Minggu (28/8), menurun. "Aktivitas Gunung Lokon sudah mulai menurun. Tapi tidak bisa diartikan berhenti," ujar Kepala Bidang Mitigasi dan Gerakan Tanah PVMBG Bandung, Gede Swantika di Tomohon, Senin. Fase istirahat ini menurutnya bisa berlangsung tiga sampai empat hari kemudian meletus lagi. Tetapi kemungkinan juga bisa terus-menerus menurun menuju fase istirahat sampai beberapa tahun. "Karena itu hingga sekarang ini kami masih mengevaluasi bagaimana perkembangannya setiap saat," ujar Swantika yang juga Ketua Tanggap Darurat Gunung Api Soputan. Dia menyebutkan, bila akan terjadi letusan ada tanda-tanda khas yang muncul dan bisa direkam seismograf. Misalkan gempa vulkanik dalam. "Dalam fase istirahat tiga sampai empat hari ini bisa terjadi sumbat lava. Selanjutnya juga bisa diiringi dengan pelepasan energi dalam bentuk letusan. Sebelum meletus akan terekam begitu banyak gempa vulkanik dalam," jelasnya. Meski demikian dia memprediksi letusan yang akan terjadi tidak akan melebihi letusan yang terjadi Minggu (28/8). "Jadi tak perlu dikuatirkan. Semua bisa beraktivitas seperti bisa. Hanya saja harus dipatuhi radius bahaya Gunung Lokon sejauh 2,5 kilometer. Semua harus mematuhinya karena ancaman awan panas masih mungkin terjadi," harapnya. Minggu (28/8) Gunung Lokon kembali meletus dengan ketinggian material debu vulkanik 2500 meter. Tak hanya memuntahkan debu. Alang-alang di sekitar kawah ikutan terbakar karena terlontar batu bersuhu 200 derajat selsius.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011