Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak pemuda di Kota Surabaya untuk membuat langkah perubahan demi masa depan.

"Dengan masuk politik, pemuda diberi ruang untuk merumuskan kebijakan agar positioning-nya bukan hanya mengikuti konsensus, namun dapat membuat langkah perubahan ke depan," ujar Emil Dardak dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Selasa.

Pernyataan tersebut sering ditekankan Wagub Emil saat menghadiri  dialog "Gagasan Indonesia" yang digelar Edupolithink dan Himpunan Mahasiswa Politik Universitas Airlangga di Surabaya pada Senin (22/5).

Acara itu melibatkan sejumlah tokoh baik itu dari kalangan legislatif, eksekutif, serta aktivis.

Selain Emil Dardak, beberapa tokoh yang dihadirkan sebagai narasumber yaitu Anggota DPR RI Dyah Roro Esti, Anggota DPRD Surabaya Juliana Evawati, dan aktivis dari Gagasan Indonesia, Manik Marganamahendra.

Menurut dia, pemuda merupakan kelompok pemilih terbesar dalam pesta demokrasi tahun depan sehingga penting bagi pemuda untuk terlibat secara aktif dalam proses demokrasi pemilu 2024.

Terlebih, kata dia, Kota Surabaya memiliki tingkat antusiasme yang tinggi dari para pemuda mengenai peran dan pengaruh pemuda terhadap kebijakan publik di Indonesia.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022 menunjukkan 50 persen dari total jumlah penduduk Surabaya didominasi oleh generasi Z dan milenial.

Wagub Emil mengatakan, bahwa sejatinya politik itu realita, namun cara berpolitiknya yang menjadi pilihan.

Emil juga berpendapat bahwa gerakan mahasiswa sebagai moral force sudah hebat, namun ia mengimbau para pemuda untuk masuk ke politik agar dapat membentuk ekosistem yang dapat benar-benar mewakilkan suara pemuda.

Sementara itu, Anggota DPR RI Dyah Roro Esti mengharapkan keterwakilan pemuda dapat semakin meningkat.

Ia menegaskan pentingnya keterwakilan pemuda di pemerintahan maupun di luar sistem agar dapat mengedepankan isu-isu yang penting.

"Pemuda harus percaya diri, percaya dengan kemampuan yang dimiliki karena kita punya peran masing-masing dalam pembangunan bangsa," ujar Dyah. 

Anggota DPRD Kota Surabaya Juliana Evawati juga memberikan tanggapan tentang masa depan Indonesia bersama pemuda dalam kontestasi yang akan datang, pemuda menjadi mayoritas pemilih.

"Kalau bukan pemuda, lalu siapa lagi yang akan bersuara? Sebagai generasi penerus bangsa kedepannya, para pemuda harus siap menjalankan negara ini," ujar Neng Jeje, sapaan akrabnya. 

Sementara itu, Manik Marganamahendra dari Gagasan Indonesia memberikan pandangannya tentang pemuda Indonesia yang sebenarnya tidak apatis namun frustasi politik dikutip dari studi British Council. 

Manik menegaskan bahwa banyak masyarakat Indonesia yang percaya bahwa gerakan mahasiswa lebih merepresentasikan suara masyarakat dibanding para wakil rakyat itu sendiri.

"Ketika kita berada di luar sistem, maka kita berperan sebagai check and balance, dan ketika di dalam sistem, maka kita bisa paham tentang pengambilan kebijakan. Penting juga untuk tidak hanya melihat pemuda sebagai objek politik, tetapi juga subjek yang aktif," ujar Manik.
 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023