Benghazi (ANTARA/AFP) - Para pengusaha Libya menawarkan hadiah dua juta dinar (1,67 juta dolar) bagi penangkapan Muammar Khadafi, hidup atau mati, kata ketua kelompok pemberontak Dewan Transisi Nasional (NTC), Rabu.
"NTC mendukung prakarsa pengusaha yang menawarkan hadiah dua juta dinar bagi penangkapan Muammar Khadafi, hidup atau mati," kata ketua NTC Mustafa Abdel Jalil pada jumpa pers di Benghazi.
Abdel Jalil, mantan menteri kehakiman Khadafi yang membelot setelah meletusnya pemberontakan pada pertengahan Februari, juga menawarkan amnesti kepada "anggota-anggota lingkaran dekat (Khadafi) yang membunuhnya atau menangkapnya".
"Rejim Muammar Khadafi tidak akan berakhir hingga ia tertangkap hidup atau mati," kata Abdel Jalil.
"Kami mengkhawatirkan bencana karena tingkah-lakunya," tambahnya.
Abdel Jalil juga mengkonfirmasi laporan-laporan dari Tripoli bahwa kelompok orang bersenjata pro-Khadafi masih berkeliaran di dalam kompleks Bab al-Aziziya Khadafi, meski tempat itu telah jatuh ke tangan pemberontak pada Selasa.
"Selama Khadafi belum tertangkap, para loyalis akan terus menembak," kata Abdel Jalil.
Pemimpin pemberontak itu juga mendesak penduduk di kampung halaman Khadafi di Sirte, dan mereka yang berada di Bin Walid, untuk bergabung dengan pemberontak.
"Khadafi telah memainkan politik adu domba di daerah-daerah ini dengan mengatakan kepada penduduk bahwa pemberontak akan datang dan mengambil wanita serta uang mereka. Mereka tidak boleh mempercayai kebohongan yang dibuat penguasa kejam ini," katanya.
Khadafi, yang keberadaannya hingga kini tidak diketahui, menawarkan hadiah bagi penangkapan Abdel Jalil pada Maret, setelah ia bergabung dengan pemberontak di markas mereka di Benghazi, Libya timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011