PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Xl mendorong ekonomi dan pariwisata Kabupaten Lumajang, Jatim melalui pemberdayaan tradisi Petik Tebu Manten, di Kebun Australia, Sukosari Timur, Lumajang.

Manajer kebun PTPN XI, Teguh Mulyanto dalam siaran persnya di Surabaya, Rabu, mengatakan, petik tebu manten merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan dalam rangka mengungkapkan rasa syukur.

"Kami berharap penggilingan tebu ini selesai akhir Oktober 2023. Dan menghasilkan gula yang manis serta melimpah," kata dia.

Jumlah tebu yang akan digiling diperkirakan sebanyak 794 ribu ton dengan produksi 85 ton per hektare.

Tebu berasal dari tujuh kebun, yakni Madiun Raya, Probolinggo dan Pasuruan, Lumajang HGU, Lumajang HGU dan IPL, Jember, Situbondo dan Bondowoso, dan Banyuwangi.

Ia juga berharap, dengan dukungan tradisi dapat mendukung swasembada gula nasional yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) melalui Pembentukkan Supporting Co.

Sementara itu, prosesi petik tebu manten diawali dengan kedatangan sepasang manten atau mempelai laki-laki yang dinamai Raden Bagus Rosan dan perempuan yang dinamai Dyah Ayu Roro Manis sebagai simbol dari tebu yang dinikahkan. 

Dalam kegiatan itu, PTPN XI berkolaborasi bersama event Loemadjang Mbiyen dan turut hadir  Bupati Lumajang Thoriqul Haq, dan Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati.

"Tahun ini kami satukan konsepnya antara Loemadjang Mbiyen dengan petik tebu manten PTPN XI,” ungkap Thoriq, panggilan akrab Thoriqul Haq. 

Sebagai informasi, Supporting Co adalah subholding yang akan mengelola macam komoditas yang selama ini ada di PTPN, di luar sawit dan gula. 

Ke depannya, Supporting Co akan menjadi perusahaan pengelola aset perkebunan unggul, yang mencakup kegiatan pemanfaatan aset perkebunan melalui optimalisasi, pengelolaan tanaman perkebunan serta bentuk diversifikasi usaha lainnya yang mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023