Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menyebut volume sampah masuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mrican mengalami kenaikan hampir 50 persen selama periode Lebaran, yakni terhitung tanggal 20-30 April.
"Biasanya (hari biasa) volume sampah masuk per hari itu antara 70-90 ton. Saat Lebaran kemarin volumenya melonjak antara 110-120 ton," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo Abri Susilo di Ponorogo, Minggu.
Tren kenaikan produksi sampah itu terjadi mulai hari pertama Lebaran hingga H+10.
Mayoritas limbah yang masuk itu didominasi sampah rumah tangga atau organik.
Meski, ketika momen Lebaran, banyak kemasan makanan membuat potensi sampah anorganik juga mengalami kenaikan.
"Ya kenaikan anorganik ada, tapi 60 persen didominasi organik atau sisa makanan hasil rumah tangga," imbuhnya.
Banyaknya sampah hasil rumah tangga atau organik juga menjadi faktor penyebab naiknya berat sampah yang masuk.
Sebab, sampah organik memiliki kandungan air lebih banyak daripada anorganik.
Abri mengatakan bahwa saat ini jumlah sampah yang masuk ke TPA Mrican sudah kembali normal.
Pasalnya, ketika libur lebaran truk pengangkut sampah beroperasi 2-3 kali sehari, dari yang biasanya hanya sekali angkut.
"Kami kan mengalihkan jam kerja. Dulu Jam 8-11 malam (20.00-23.00 WIB) sekarang sudah normal jam 4 subuh hingga 11 siang (04.00 WIB - 11.00 WIB). Karena semuanya sudah kembali normal," kata Abri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Biasanya (hari biasa) volume sampah masuk per hari itu antara 70-90 ton. Saat Lebaran kemarin volumenya melonjak antara 110-120 ton," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo Abri Susilo di Ponorogo, Minggu.
Tren kenaikan produksi sampah itu terjadi mulai hari pertama Lebaran hingga H+10.
Mayoritas limbah yang masuk itu didominasi sampah rumah tangga atau organik.
Meski, ketika momen Lebaran, banyak kemasan makanan membuat potensi sampah anorganik juga mengalami kenaikan.
"Ya kenaikan anorganik ada, tapi 60 persen didominasi organik atau sisa makanan hasil rumah tangga," imbuhnya.
Banyaknya sampah hasil rumah tangga atau organik juga menjadi faktor penyebab naiknya berat sampah yang masuk.
Sebab, sampah organik memiliki kandungan air lebih banyak daripada anorganik.
Abri mengatakan bahwa saat ini jumlah sampah yang masuk ke TPA Mrican sudah kembali normal.
Pasalnya, ketika libur lebaran truk pengangkut sampah beroperasi 2-3 kali sehari, dari yang biasanya hanya sekali angkut.
"Kami kan mengalihkan jam kerja. Dulu Jam 8-11 malam (20.00-23.00 WIB) sekarang sudah normal jam 4 subuh hingga 11 siang (04.00 WIB - 11.00 WIB). Karena semuanya sudah kembali normal," kata Abri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023