Nganjuk - Bayi dengan jenis kelamin laki-laki ditemukan tergeletak di dalam kardus mi instan di rumah warga di Desa Turi, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk.
"Kami terus lidik kasus ini, beberapa saksi juga kami periksa untuk mengungkapnya," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Nganjuk, AKP Karjadi di Nganjuk, Senin.
Ia mengatakan, bayi itu ditemukan di dapur rumah milik Tawar, warga Desa Turi, Kecamatan Prambon. Bayi yang diketahui berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan oleh Tawar saat hendak memberi pakan sapi-sapinya. Saat ditemukan, kondisi fisik bayi masih merah dan hanya berselimut kain. Ia diletakkan di dalam kardus mi instan.
Karjadi juga mengatakan, telah mengamankan bayi yang sengaja dibuang ibu kandungnya itu ke Puskesmas Prambon untuk mendapatkan perawatan. Bayi itu diketahui menderita "hipotermia" atau kedinginan karena sudah lama diletakkan di luar kamar.
Menurut dia, kondisi fisik bayi itu juga terlihat sehat. Berat badan bayi itu diketahui 2,4 kilogram dengan panjang 49 centimeter. Bayi itu terbungkus selimut dan disimpan di dalam kardus bekas mi instan.
Temuan bayi di dapur terbung itu menggegerkan warga setempat. Mereka tidak menyangka jika ibu bayi itu tega membuang anak kandungnya sendiri.
Karjadi mengaku, saat ini sudah memeriksa beberapa saksi termasuk pemilik rumah. Dari penelusuran, ibu bayi itu diduga Puj (24), salah seorang warga di desa itu. Ia diduga malu telah melahirkan, karena bayi itu adalah hasil hubungan gelapnya dengan kekasihnya.
Beberapa warga mengatakan, kekasih dari Puj itu saat ini bekerja di Malaysia. Pria yang berasal dari Mojokerto itu diketahui masih berhubungan dengan Puj satu tahun lalu sebelum kembali berangkat ke Malaysia.
Puj sebenarnya juga bekerja di Malaysia, tetapi ia sudah pulang ke rumahnya sejak Maret 2011 lalu. Beberapa keluarga awalnya sudah curiga dengan perubahan badan dari Puj, tetapi ketika hal itu ditanyakan langsung ditampik olehnya.
Karjadi mengatakan, belum bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mendalam kepada Puj, yang diduga ibu yang tega meletakkan bayinya di dalam kardus mi instan itu. Pihaknya masih menunggu kesehatannya kembali pulih.
Beberapa wartawan yang mencoba mendatangi puskesmas langsung diminta pergi oleh beberapa orang yang mengaku keluarga Puj. Mereka tidak ingin ditemui dan minta wartawan pergi.
Mucholid, salah seorang perangkat desa mengatakan, saat ini masih terus mendampingi ibu bayi itu dan berupaya menyelesaikan kasus ini.
"Kami masih terus berupaya selesaikan masalah ini. Jika perlu, masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan," kata Mucholid.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011