Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai peran KH Abdul Chalim Leuwimunding dalam pendirian Nahdlatul Ulama (NU) hingga perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia ini juga layak diganjar sebagai Pahlawan Nasional.

"Hubbul Wathon Minal Iman, cinta tanah air sebagian dari iman, maka itulah sebagian yang mendorong semangat nasionalisme. Sampai kemudian resolusi jihad. Ini jejak-jejak sejarah yang seperti ini harus didukung oleh dokumen kuat," katanya usai kegiatan Seminar Nasional Pengusulan KH Abdul Chalim Leuwimunding sebagai Pahlawan Nasional, Sabtu.

Menurut gubernur wanita pertama di Jawa Timur tersebut, seluruh proses harus dijalankan dan semoga bisa segera terealisasi gelar Pahlawan Nasionalnya.

"Mudah-mudahan semua lancar, sukses dan semoga di ijabah seorang tokoh pejuang Kyai Haji Abdul Chalim. Mudah-mudahan bisa disegerakan untuk mendapatkan gelar pahlawan Nasional," ucapnya.

Sementara itu, putra KH Abdul Chalim, KH Asep Saifuddin Chalim mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat mengusulkan dan mendukung ayahandanya meraih Gelar Pahlawan Nasional.

"Saya juga menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalamnya atas kehadiran dan dukungan dzurriyat pendiri Nahdlatul Ulama dalam seminar ini" ucap Kiai Asep.

Oleh karena itu, lanjutnya, dalam rangka birrul walidain dan memberikan teladan pada generasi berikutnya pada anak turun KH Abdul Chalim, dirinya merespon pengusulan Gelar Pahlawan Nasional bagi Ayahandanya tersebut dengan sebaik-baiknya.

"Saya mohon doanya, karena sudah kami terjun, maka kami akan berusaha agar berhasil," ucapnya.

Sementara itu, sejarawan Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Jawa Barat Prof Dr H Ajit Thohir menambahkan KH Abdul Chalim selain sebagai pendiri dan penggerak yang berkontribusi dalam pendirian NU serta merebut kemerdekaan tidak hanya di Surabaya dan Jawa Barat.

"Juga salah satunya yang meredam pergerakan DI/TII di Jawa Barat. Pada waktu itu banyak kiai-kiai yang terpengaruh. Beliau menyadarkan ke para kiai agar kembali ke pangkuan ibu pertiwi, negara Indonesia. Beliau melakukan pendekatan politiknya yakni, merangkul dan tidak memukul, sehingga tidak ada konfrontasi," ujarnya.

Ketua panitia seminar nasional Muhammad Ghofirin menjelaskan untuk meraih gelar tersebut para tokoh ulama hingga sejarawan hadir di gedung Islamic Center Surabaya, membedah perjuangan KH Abdul Chalim.

"Alhamdulillah, hari ini bertempat di Gedung Islamic Center Surabaya dapat terselenggara Seminar Nasional dalam rangka pengusulan KH. Abdul Chalim Leuwimunding sebagai Calon Pahlawan Nasional," ucapnya.

Menurut Gus Ghofirin, seminar tersebut sudah ketiga kalinya, setelah sebelumnya diselenggarakan pada Kamis, 30 Maret 2023 di Gedung Yudha Abdi karya Pemkab Majalengka, serta 18 April 2023 di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara V Lantai 2, Senayan, Jakarta Pusat.

"Pada seminar hari ini, diikuti 500 peserta, yang terdiri dari berbagai unsur diantaranya sejarahwan, ulama, akademisi, birokrat, dan masyarakat umum," tuturnya.

Dirinya berharap, para peserta seminar dapat memberi masukan dan memperkuat dokumen utama maupun dokumen pendukung pengusulan KH. Abdul Chalim Leuwimunding sebagai Calon Pahlawan Nasional.

"Karena, bisa saja ada sejarah atau cerita yang terlewatkan, dengan adanya seminar diharapkan kita semua bisa mengetahuinya," kata Gus Ghofirin.

Hasil dari seminar ini, lanjutnya, sepenuhnya akan diserahkan kepada TP2GD Provinsi Jawa Barat.

"Sehingga proses dapat dilanjutkan hingga kepada Presiden Republik Indonesia guna mendapatkan persetujuan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional," tutur dia.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023