Masjid Istiqlal mengadakan Shalat Kusuf atau Shalat Gerhana Matahari pada Kamis dengan tema Fenomena Alam Sarana Mendekatkan Diri Kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT).
 
"Gerhana matahari adalah fenomena yang Allah SWT ciptakan untuk kehidupan manusia sebagai tanda kebesaran Allah SWT supaya orang berpikir," kata Khotib Martomo Malaing dalam khotbahnya seusai Shalat Kusuf di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis.

Martomo mengatakan manusia harus berintrospeksi diri dengan menunjukkan betapa lemahnya mereka di hadapan Allah SWT atas peristiwa ini dengan senantiasa meningkatkan pengakuan kepada Allah SWT.

Martomo menceritakan bagaimana manusia zaman dahulu menganggap peristiwa gerhana matahari sebagai tanda kelahiran atau kematian seseorang.



"Itu tidak benar, gerhana adalah bukti kemahakuasaan Allah SWT karena dijelaskan dalam surat Yasin ayat 40," kata khatib yang juga merupakan Imam Harian di Masjid Istiqlal itu.

Surat Yasin ayat 40 memiliki arti tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya, sambung Khotib Martomo.

"Seyogyanya manusia bersyukur menikmati dan mengagumi keindahan fenomena ini dengan meresapi kehadiran Allah SWT di balik semua ini," pesannya.

Shalat Kusuf  dilaksanakan pada pukul 10.30 WIB dan dipimpin oleh H M Salim Ghozali dengan bacaan surat Ar Rahman setelah Al Fatihah pada rakaat pertama dan kedua.

Acara ini dihadiri oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin, serta ribuan jamaah.

Pewarta: Sean Filo Muhamad

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023