Kakak adik Novia Elizabeth Simon (31) dan Jovita Elizabeth Simon (25) menempuh cara berbeda dalam menentukan konsep usaha, yakni melalui bisnis tempat kebugaran atau gym dan pelayanan fisioterapi.

Pemilik "3C Gym" Novia Elizabeth Simon menyebut alasan membuka tempat kebugaran bermula dari pengalamannya usai melahirkan. Saat itu kondisi tubuhnya mudah lelah.

"Beberapa waktu setelah melahirkan, badan saya terasa tidak enak. Naik turun tangga terasa lebih lelah, kemudian badan sakit kalau tidak melakukan aktivitas," kata Novia kepada ANTARA di Surabaya, Sabtu.

Menyadari kondisi itu, Novia kemudian mencoba rajin berolahraga. Hal itu kemudian dijadikannya sebagai gaya hidup yang dijalankan secara berkelanjutan.

Lantaran ingin menyosialisasikan dan membiasakan gaya hidup sehat, Novia kemudian memutuskan untuk membuka usaha tempat kebugaran, empat tahun lalu.

"Tubuh manusia itu terdiri dua otot, yakni cardiovascular dan skeletal muscle. Cardiovascular di jantung melatihnya dengan lari, tetapi ada skeletal muscle di otot tangan, kaki atau yang terlihat mata," ujarnya.

Tak hanya itu, gaya hidup sehat juga mampu meminimalisir gangguan kesehatan ketika seorang manusia memasuki usia senja. 

Menurutnya, kondisi kesehatan seseorang dipengaruhi oleh kebiasaan gaya hidup yang dilakukan mulai usai muda hingga tua.

"Kesehatan itu investasi jangka panjang, kondisi kesehatan saat memasuki usia 50 tahun bergantung pada seperti apa gaya hidupnya, seperti pola makan, tidur, minum air mineral, olahraga. Hal itu dibentuk tidak bisa instan," ucapnya.

Kemudian, gaya hidup sehat juga harus dibarengi dengan keinginan mencapai body goals. Hal itu yang turut disosialisasikan melalui usaha tempat kebugaran miliknya.

"Di sini saya ingin mengajak orang untuk mempunyai gaya hidup yang sehat dengan memulai olahraga. Tidak melulu dengan hasil yang didapatkan seperti kurus, tetapi lama-lama bisa menjadi kebiasaan dan gaya hidup kami menjadi lebih sehat," katanya.

Sementara adik Novia, pemilik usaha fisioterapi dengan brand "Hope Physiotherapy" Jovita Elizabth Simon mengungkapkan alasan membuka usaha fisioterapi.

Ide usaha itu berkaca dari kesulitannya menemukan fisioterapi yang mumpuni di Kota Surabaya. Saat itu dia mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL) yang memaksanya rehat dari dunia basket nasional selama setahun lebih.

"Benar-benar sulit banget, saya sudah ke beberapa tempat juga, tapi belum ada progres. Saya juga ditunggu sama timnas (tim nasional basket) karena tugas negara kan SEA Games, akhirnya sampai berpikir bagaimana kondisi kaki saya," ucapnya.

Wanita 25 tahun yang akrab disapa Jojo itu akhirnya memutuskan berobat ke Manila, Filipina, untuk menyembuhkan cedera parah pada kakinya dengan cara operasi.

Usai menjalani operasi, dia menjalani sesi pemulihan kondisi pascacedera melalui fisioterapi di Jakarta.

"Sebenarnya rehat dari ACL itu bisa sembilan bulan sampai satu tahun. Total kembalinya agak telat karena pergi ke luar negeri untuk fisioterapi. Jadi total penyembuhan satu setengah tahun," kata Jojo.

Jojo saat ini menjalani usaha fisioterapi di "Hope Physiotherapy". Brand usaha itu kemudian dibawanya ke Surabaya dengan jalur waralaba, pada setahun lalu.

"Jadi ketemu 'Hope' ini waktu saya fisioterapi di Jakarta, saya merasa enak banget kakinya dan penanganannya juga enak. Akhirnya kami membawa brand fisioterapi ini ke Surabaya," ujar atlet basket itu.

Dia berharap lini usahanya itu bisa membantu mempercepat proses penanganan dan pemulihan cedera dari para atlet.

Di sisi lain, Jojo ingin memperkenalkan fisioterapi juga bisa diterapkan bagi masyarakat yang tak mengalami cedera.

"Mungkin untuk orang-orang lain yang sudah pasrah dengan cedera ya bisa bangkit lagi. Aku tidak ingin orang-orang lain merasakan apa yang aku rasakan, akhirnya aku bawa 'Hope' dari Jakarta ini ke Surabaya," ujarnya. (*)

 

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023