Masyarakat Kota Surabaya merasakan dampak gempa magnitudo 6,6 dengan kedalaman 632 kilometer yang Kabupaten Tuban, Jawa Timur, namun hal itu tak sampai memunculkan kepanikan publik, Jumat.

Ria Dian salah seorang pekerja di Surabaya mengaku memang sempat merasakan goncangan ketika di tengah menjalankan aktivitas bekerja di lantai lima gedung kantornya.

"Di kantor jam 16.58 WIB, gempanya terasa sekitar beberapa saat. Enggak lama," ujarnya kepada ANTARA.

Dia mengaku guncangan gempa tidak begitu terasa di lokasi tempatnya bekerja. Posisinya saat itu juga tetap berada di dalam gedung.

"Tidak keluar gedung, tetap di dalam gedung. Orang-orang di kantor juga tidak berhamburan keluar. Barang-barang di kantor juga tidak ada yang jatuh, kondisinya aman," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan warga lainnya Arinsis Setyarini. Dia menuturkan ketika gempa terjadi posisinya tengah berada di ruang rapat lantai dua bangunan kantornya.

"Saat duduk terasa goyang, (barang-barang) yang di atas meja, juga goyang. Sekitar jam lima kurang. Barang-barang tidak ada yang jatuh, hanya komputer goyang," katanya.

Meski gempa terasa, namun tak ada kepanikan yang muncul dari para pekerja di sana. Dia memperkirakan gempa tersebut terasa sekitar tiga menit.

"Tidak ada yang keluar dan rapat tadi. Sekitar tiga menit," ucapnya.

Sementara, warga Surabaya lainnya Angelia Rahma mengaku tak merasa guncangan gempa ketika berada tengah menjalankan aktivitasnya di salah satu mal di Surabaya.

Kondisi di sana, kata dia juga tak menunjukkan kepanikan massa. Masyarakat tetap melaksanakan kegiatan seperti pada umumnya.

"Di jalan, ke mal tidak terasa apa-apa. Orang-orang berbuka puasa semua di sini, tidak ada yang panik," katanya.

Pantauan ANTARA, kondisi di beberapa lokasi di Surabaya nampak kondusif, seperti di Jalan Ngagel, Jalan Pucang, Jalan Gubeng, Jalan Basuki Rahmat, dan Jalan Tunjungan tak terlihat adanya kepanikan dari masyarakat.

Aktivitas para pengendara berjalan normal. Mereka tetap melintas di jalan-jalan tersebut.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023