Bupati Lumajang Thoriqul Haq berharap pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera meresmikan Jembatan Besuk Kobokan atau yang dikenal dengan sebutan Gladak Perak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang pembangunannya telah rampung.
"Meskipun belum diresmikan, sejumlah masyarakat sudah memanfaatkan jembatan tersebut sebagai akses mobilitas saat proses uji coba operasional," kata Thoriqul Haq dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Senin.
Bupati yang akrab disapa Cak Thoriq bersama Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati sudah meninjau jembatan tersebut pada Minggu (9/4) dan memastikan bahwa jembatan itu sudah bisa dilewati, bahkan warga juga sudah melewati jembatan itu.
"Jembatan Gladak Perak dipastikan sudah bisa dilewati sebagai akses utama masyarakat dari Lumajang menuju Malang dan sebaliknya, namun jembatan itu memang belum diresmikan," tuturnya.
Ia menjelaskan pihak Balai Besar Jalan Nasional masih menunggu konfirmasi dari Kementerian PUPR terkait dengan peresmian Jembatan Gladak Perak itu karena sudah dilakukan uji layak.
"Artinya harapannya jembatan tersebut sudah bisa dioperasikan, meskipun dengan status uji coba," katanya.
Cak Thoriq meminta agar jembatan tersebut segera diresmikan agar menjadi akses mobilitas dan ekonomi bagi masyarakat, namun pihaknya memastikan bahwa Jembatan Besuk Kobokan bisa digunakan sebelum Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Sudah dipastikan sebelum Lebaran bisa digunakan secara penuh untuk arus mudik, sehingga dapat difungsikan untuk masyarakat umum," ujarnya.
Jembatan Gladak Perak itu dikabarkan menjadi jembatan rangka baja terpanjang di Indonesia dengan panjang 140 meter, lebar rangka 12 meter dan lebar aspal 7,5 meter.
Jembatan yang berada di atas aliran lahar dingin Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang itu terputus total akibat diterjang awan panas guguran (APG) Gunung Semeru pada awal Desember 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Meskipun belum diresmikan, sejumlah masyarakat sudah memanfaatkan jembatan tersebut sebagai akses mobilitas saat proses uji coba operasional," kata Thoriqul Haq dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Senin.
Bupati yang akrab disapa Cak Thoriq bersama Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati sudah meninjau jembatan tersebut pada Minggu (9/4) dan memastikan bahwa jembatan itu sudah bisa dilewati, bahkan warga juga sudah melewati jembatan itu.
"Jembatan Gladak Perak dipastikan sudah bisa dilewati sebagai akses utama masyarakat dari Lumajang menuju Malang dan sebaliknya, namun jembatan itu memang belum diresmikan," tuturnya.
Ia menjelaskan pihak Balai Besar Jalan Nasional masih menunggu konfirmasi dari Kementerian PUPR terkait dengan peresmian Jembatan Gladak Perak itu karena sudah dilakukan uji layak.
"Artinya harapannya jembatan tersebut sudah bisa dioperasikan, meskipun dengan status uji coba," katanya.
Cak Thoriq meminta agar jembatan tersebut segera diresmikan agar menjadi akses mobilitas dan ekonomi bagi masyarakat, namun pihaknya memastikan bahwa Jembatan Besuk Kobokan bisa digunakan sebelum Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Sudah dipastikan sebelum Lebaran bisa digunakan secara penuh untuk arus mudik, sehingga dapat difungsikan untuk masyarakat umum," ujarnya.
Jembatan Gladak Perak itu dikabarkan menjadi jembatan rangka baja terpanjang di Indonesia dengan panjang 140 meter, lebar rangka 12 meter dan lebar aspal 7,5 meter.
Jembatan yang berada di atas aliran lahar dingin Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang itu terputus total akibat diterjang awan panas guguran (APG) Gunung Semeru pada awal Desember 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023