Ganda putri spesialis ganda putri Siti Fadia Silva Ramadhanti menginginkan sang pasangan Apriyani Rahayu untuk fokus memulihkan cedera bahu kanan sebelum kembali berjuang menghadapi berbagai kejuaraan, termasuk kualifikasi Olimpiade XXXIII/2024 di Paris, Prancis yang dimulai pada 1 Mei 2023 hingga 24 April 2024.
Pasangan nomor lima dunia ini terpaksa mundur pada laga semifinal BWF World Tour Super 300 Swiss Open 203 di St.Jakobshalle, Basel, Sabtu (25/3) waktu setempat, setelah Apriyani mengalami masalah pada bahu kanan yang membuat kalah dari wakil Jepang Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang berakhir dengan skor 17-21, 10r-16.
"Setelah ini saya akan tetap menjaga kondisi. Buat kak Apri, rasanya tidak perlu buru-buru, masih harus dilihat bagaimana kondisi cederanya beberapa hari ke depan. Tidak perlu memaksakan diri. Apalagi bulan depan sudah mulai kualifikasi buat Olimpiade Paris. Jadi mau fokus dulu ke recovery cederanya kak Apri," ujar Fadia dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu malam.
Berbicara mengenai pertandingan semifinal Swiss Open 2023, Fadia mengungkapkan lawan yang dihadapi cukup tangguh.
"Pastinya pertandingan hari ini (semifinal) lawannya lebih berpengalaman. Juga ini merupakan pertemuan pertama kali. Dari kemarin saya sudah sempat lihat rekaman video bagaimana pola permainan pasangan Jepang ini. Bisa dibilang sebuah pertandingan yang berjalan alot," ujarnya menambahkan.
"Pertandingan tadi juga tidak mudah. Yang jelas mereka lebih berpengalaman dan lebih konsisten saja. Buangan bola-bolanya dan permainannya lebih rapi," pungkas Fadia.
Pada sisi lain, Apriyani mengatakan masalah bahu kanan sudah terasa sejak awal Swiss Open 2023. Namun dia tetap memaksakan untuk tampil hingga berhasil tembus semifinal.
"Sebenarnya cedera ini timbul dan hilang. Terasa tapi terus hilang. Saya seperti tak merasa sakit, tetapi kemudian sakit lagi. Pada saat bermain pertama di Swiss, mulai terasa lagi," kata Apriyani.
Berbicara mengenai pertandingan semifinal Swiss Open 2023, Fadia mengungkapkan lawan yang dihadapi cukup tangguh.
"Pastinya pertandingan hari ini (semifinal) lawannya lebih berpengalaman. Juga ini merupakan pertemuan pertama kali. Dari kemarin saya sudah sempat lihat rekaman video bagaimana pola permainan pasangan Jepang ini. Bisa dibilang sebuah pertandingan yang berjalan alot," ujarnya menambahkan.
"Pertandingan tadi juga tidak mudah. Yang jelas mereka lebih berpengalaman dan lebih konsisten saja. Buangan bola-bolanya dan permainannya lebih rapi," pungkas Fadia.
Pada sisi lain, Apriyani mengatakan masalah bahu kanan sudah terasa sejak awal Swiss Open 2023. Namun dia tetap memaksakan untuk tampil hingga berhasil tembus semifinal.
"Sebenarnya cedera ini timbul dan hilang. Terasa tapi terus hilang. Saya seperti tak merasa sakit, tetapi kemudian sakit lagi. Pada saat bermain pertama di Swiss, mulai terasa lagi," kata Apriyani.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023