Langkah ganda putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri harus terhenti pada babak perempat final Swiss Open 2023, Jumat malam waktu setempat setelah dikalahkan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dalam tiga gim 21-16, 12-21, 19-21.
Serangan agresif yang dilancarkan Bagas/Fikri pada wakil Malaysia di gim ketiga, ternyata tak berakhir sesuai harapan karena tidak bisa menembus pertahanan lawan.
"Sebelumnya saya harus mengucap syukur alhamdulilah bisa menyelesaikan pertandingan dengan sehat. Sayang sekali, kami kalah di perempatfinal. Kami rupanya belum diberi rezeki untuk menang," kata Bagas dalam keterangan tertulis PP PBSI di Jakarta, Sabtu.
Juara All England 2022 itu sudah melakukan awalan yang baik kala menghadapi ganda putra peringkat ke-8 tersebut. Bahkan Bagas/Fikri bisa membalikkan keadaan pada penghujung gim setelah awalnya tertinggal.
Sempat tertinggal hingga 10-13, Bagas/Fikri tak membiarkan peluang membangun serangan berkat servis-servis yang mereka mulai. Bagas/Fikri memaksa Ong/Teo untuk mengangkat pukulan, yang memberikan umpan smes bagi duo Indonesia.
Alhasil mereka membalas dengan poin berturut-turut sebelum akhirnya mengunci kemenangan gim pertama 21-16.
"Setelah main baik dan bisa menerapkan pola di gim pertama sehingga bisa menang, di gim kedua lawan mengubah pola. Kami sendiri malah tidak siap dengan perubahan pola lawan dan akhirnya kalah," Bagas menceritakan.
Kalah pada gim kedua, Bagas/Fikri harusnya berpeluang memenangi gim penentu. Mereka juga kembali merebut keunggulan setelah sempat tertinggal pada awal gim.
Sayangnya serangan yang mereka bangun terlalu terburu-buru. Smes dan dropshot yang dilayangkan Bagas/Fikri masih terlalu awal, sehingga Ong/Teo masih memiliki tenaga untuk mengejar kok dan menciptakan perlawanan.
Ketika stamina Bagas/Fikri sudah melemah, mereka justru dibalas oleh Ong/Teo yang lebih cermat dalam melakukan pengembalian.
"Pada gim ketiga, di poin-poin tua kami belum bisa memanfaatkan kesempatan dengan baik. Kami masih terburu-buru. Dampaknya malah banyak mati sendiri," ujar Bagas.
Bagas/Fikri hanya bisa menyesali kesalahannya tersebut dan berharap bisa lebih konsisten pada turnamen berikutnya.
"Dari kegagalan ini jadi evaluasi untuk menghadapi turnamen berikutnya, kami harus tetap fokus dalam menjalani setiap pertandingan demi pertandingan," pungkas Bagas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Serangan agresif yang dilancarkan Bagas/Fikri pada wakil Malaysia di gim ketiga, ternyata tak berakhir sesuai harapan karena tidak bisa menembus pertahanan lawan.
"Sebelumnya saya harus mengucap syukur alhamdulilah bisa menyelesaikan pertandingan dengan sehat. Sayang sekali, kami kalah di perempatfinal. Kami rupanya belum diberi rezeki untuk menang," kata Bagas dalam keterangan tertulis PP PBSI di Jakarta, Sabtu.
Juara All England 2022 itu sudah melakukan awalan yang baik kala menghadapi ganda putra peringkat ke-8 tersebut. Bahkan Bagas/Fikri bisa membalikkan keadaan pada penghujung gim setelah awalnya tertinggal.
Sempat tertinggal hingga 10-13, Bagas/Fikri tak membiarkan peluang membangun serangan berkat servis-servis yang mereka mulai. Bagas/Fikri memaksa Ong/Teo untuk mengangkat pukulan, yang memberikan umpan smes bagi duo Indonesia.
Alhasil mereka membalas dengan poin berturut-turut sebelum akhirnya mengunci kemenangan gim pertama 21-16.
"Setelah main baik dan bisa menerapkan pola di gim pertama sehingga bisa menang, di gim kedua lawan mengubah pola. Kami sendiri malah tidak siap dengan perubahan pola lawan dan akhirnya kalah," Bagas menceritakan.
Kalah pada gim kedua, Bagas/Fikri harusnya berpeluang memenangi gim penentu. Mereka juga kembali merebut keunggulan setelah sempat tertinggal pada awal gim.
Sayangnya serangan yang mereka bangun terlalu terburu-buru. Smes dan dropshot yang dilayangkan Bagas/Fikri masih terlalu awal, sehingga Ong/Teo masih memiliki tenaga untuk mengejar kok dan menciptakan perlawanan.
Ketika stamina Bagas/Fikri sudah melemah, mereka justru dibalas oleh Ong/Teo yang lebih cermat dalam melakukan pengembalian.
"Pada gim ketiga, di poin-poin tua kami belum bisa memanfaatkan kesempatan dengan baik. Kami masih terburu-buru. Dampaknya malah banyak mati sendiri," ujar Bagas.
Bagas/Fikri hanya bisa menyesali kesalahannya tersebut dan berharap bisa lebih konsisten pada turnamen berikutnya.
"Dari kegagalan ini jadi evaluasi untuk menghadapi turnamen berikutnya, kami harus tetap fokus dalam menjalani setiap pertandingan demi pertandingan," pungkas Bagas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023