Bojonegoro - Harga ikan lele di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), mulai membaik, setelah sempat anjlok akibat masuknya bantuan benih lele dan pakan dari Gubernur Jatim Soekarwo, sekitar empat bulan lalu. "Harga lele sempat anjlok Rp8.000 perkilogram dan sekarang sudah membaik kembali dengan harga Rp10.000 perkilogram ditingkat peternak lele," kata seorang peternal lele di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Suhoha Widodo, Minggu, Ia menjelaskan, sekitar empat bulan lalu, ada bantuan dari Gubernur Jatim Soekarwo, bagi warga di Bojonegoro, untuk beternak lele. Bantuan tersebut berupa terpal untuk lokasi air, dua sak pakan dan bibit lele. "Akibat ada tambahan warga yang panen lele, mengakibatkan harga lele anjlok," ungkapnya. Namun, lanjutnya, warga yang mendapatkan bantuan, banyak yang kesulitan melanjutkan ternak lelenya karena belum terbiasa. Akhirnya secara berangsur-angsur harga lele yang semula anjlok Rp8.000 perkilogram, normal kembali menjadi Rp10.000/kg di tingkat peternak lele. Harga lele tersebut meningkat berkisar Rp13.000-Rp14.000/kg, selama puasa Ramadhan ini. "Bagaimana kondisi persisnya sekarang dan jumlah peternak lele baru tersebut, bisa ditanyakan kepada dinas peternakan dan perikanan," ujarnya. Ditemui terpisah, seorang pedagang ikan di pasar besar Bojonegoro, Bambang menyatakan, minat masyarakat dalam membeli ikan air tawar selama puasa Ramadhan meningkat dibandingkan pada hari biasa. Ia menyebutkan, dirinya mampu menjual berbagai macam jenis ikan air tawar berkisar 40 kilogram, di antaranya bandengan harganya naik Rp16.000/kg yang semula Rp14.000/kg. "Harga ikan air tawar stabil, kecuali ikan bandeng," tuturnya, menjelaskan. Sementara ini, harga tawes Rp15.000/kg, gurami Rp25.000/kg dan nila Rp16.000/kg. "Ikan air tawar lebih diminati masyarakat karena harganya lebih murah dibandingkan ikan air laut," kata Bambang, mengungkapkan.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011