Dosen Sistem dan Teknologi Informasi Untag Surabaya, Siti Mutrofin, S.Kom., M.Kom., memberikan tips penulisan jurnal internasional bereputasi saat menjadi narasumber kegiatan Focus Group Discussion Internasionalisasi Jurnal - Rumah Jurnal di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura.
Mutrofin dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Senin menekankan prinsip ATM (Amati Tiru Modifikasi) dalam membedah jurnal terbitan IAIN Madura yakni jurnal OKARA dan jurnal Iqtishadia.
"Tips untuk memajukan jurnal ilmiah menjadi terindeks internasional antara lain ikuti pedoman akreditasi jurnal terbaru yang diterbitkan oleh Arjuna Kemendikbud, ikuti standar Directory of Open Access Journals (DOAJ), ikuti pedoman COPE: Committee on Publication Ethics, dan ikuti standar Scopus dan Web of Science," ujarnya.
Mutrofin mengatakan bahwasannya jika memahami teori saja tidak cukup, penulis pemula tidak dapat melewatkan praktik dan mengaplikasian guna memahami setiap detail kepenulisan karya ilmiah.
"Jangan ragu untuk mengirim naskah ke jurnal bagus, walaupun ditolak biasanya kita akan dapat komentar yang membangun yang kita bisa merevisinya dan bisa kirim ke jurnal yang kualitasnya di bawahnya tetapi kualitasnya masih bagus," kata dia.
"Jangan khawatir jika kita tidak memiliki keahlian tertentu seperti Bahasa Inggris, karena menulis artikel yang akan kita terbitkan di jurnal internasional kita bisa menyewa seorang translator dan/atau proofreader," ujar Editor in Chief Journal of Information Technology and Cyber Security itu.
Selain itu, kata dia, dalam melakukan penelitian akan lebih maksimal jika sesuai kaidah penulisan ilmiah dari sumber yang valid dan perbanyak membaca referensi.
"Rajin-rajin membaca referensi sesuai yang kita tekuni dari jurnal ternama terutama dari penerbit popular, agar terbiasa dengan gaya penulisan ilmiah dengan standar internasional, sering banyak latihan menulis agar terbiasa. Tidak ada yang besar sebelum kita memulai hal yang kecil secara konsisten. Karena setiap momen pasti ada ilmu yang baru yang kita dapatkan dari pengalaman," kata Mutforin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Mutrofin dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Senin menekankan prinsip ATM (Amati Tiru Modifikasi) dalam membedah jurnal terbitan IAIN Madura yakni jurnal OKARA dan jurnal Iqtishadia.
"Tips untuk memajukan jurnal ilmiah menjadi terindeks internasional antara lain ikuti pedoman akreditasi jurnal terbaru yang diterbitkan oleh Arjuna Kemendikbud, ikuti standar Directory of Open Access Journals (DOAJ), ikuti pedoman COPE: Committee on Publication Ethics, dan ikuti standar Scopus dan Web of Science," ujarnya.
Mutrofin mengatakan bahwasannya jika memahami teori saja tidak cukup, penulis pemula tidak dapat melewatkan praktik dan mengaplikasian guna memahami setiap detail kepenulisan karya ilmiah.
"Jangan ragu untuk mengirim naskah ke jurnal bagus, walaupun ditolak biasanya kita akan dapat komentar yang membangun yang kita bisa merevisinya dan bisa kirim ke jurnal yang kualitasnya di bawahnya tetapi kualitasnya masih bagus," kata dia.
"Jangan khawatir jika kita tidak memiliki keahlian tertentu seperti Bahasa Inggris, karena menulis artikel yang akan kita terbitkan di jurnal internasional kita bisa menyewa seorang translator dan/atau proofreader," ujar Editor in Chief Journal of Information Technology and Cyber Security itu.
Selain itu, kata dia, dalam melakukan penelitian akan lebih maksimal jika sesuai kaidah penulisan ilmiah dari sumber yang valid dan perbanyak membaca referensi.
"Rajin-rajin membaca referensi sesuai yang kita tekuni dari jurnal ternama terutama dari penerbit popular, agar terbiasa dengan gaya penulisan ilmiah dengan standar internasional, sering banyak latihan menulis agar terbiasa. Tidak ada yang besar sebelum kita memulai hal yang kecil secara konsisten. Karena setiap momen pasti ada ilmu yang baru yang kita dapatkan dari pengalaman," kata Mutforin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023