Tomohon - Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara, kembali meletus dan memuntahkan debu vulkanik putih keabuan dari kawah Tompaluan setinggi 250 meter.
"Tercatat hingga pukul 11.00 WITA sudah terjadi sepuluh kali letusan. Letusan ini kami rekam sejak pukul 04.21 WITA dini hari tadi," kata Kepala Pos Gunung Api Lokon dan Mahawu, Farid Ruskanda Bina didampingi Jemmy Runtuwene seorang stafnya, di Tomohon, Senin.
Menurut dia, meskipun tergolong letusan kecil namun status Gunung Lokon belum akan dinaikkan ke awas atau atau diturunkan ke level waspada.
Pertimbangannya, menurut dia, letusan yang terjadi belum mengancam permukiman dan aktivitas warga di radius tiga kilometer dari kawah Tompaluan.
"Statusnya masih siaga level III. Belum dinaikkan atau diturunkan," tegasnya.
Dia menambahkan kewenangan menaikkan atau menurunkan status gunung api berada di Pusat Vulkanologi, Mitagasi Bencana Geologi (PVBMG) Bandung, meskipun frekuensi letusan terus terjadi setiap saat.
"Tapi hingga kini tidak ada perintah langsung mengenai statusnya. Kami memang terus merekam aktivitas visual dan kegempaan Gunung Lokon, selanjutnya dilaporkan ke PVBMG Bandung," ujarnya.
Sementara itu, ditambahkan Runtuwene, ancaman bahaya yang mungkin terjadi ketika terjadi letusan adalah letusan magmatis disertai dengan lontaran material pasir dan abu tebal dengan atau tanpa diikuti awan panas.
Sedangkan dari hasil evaluasi tingkat ancaman yang bisa terjadi adalah lontaran material pijar hingga di radius 2,5 kilometer dari bibir kawah serta hujan abu lebat di radius 3 kilometer.
"Kemungkinan-kemungkinan seperti ini bisa saja terjadi. Apalagi pada letusan ratusan tahun lalu awan panas sempat turun hingga radius 4 kilometer. Ini sangat berbahaya," jelasnya.
Debu vulkanis yang dimuntahkan ini diprediksi Runtuwene akan mengguyur Desa Agotey dan Desa Lemo Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa serta sebagian Kota Manado.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011