Direktur Utama PT INKA (Persero) Eko Purwanto menyatakan ekspor 133 unit gerbong barang bertipe "Container Flat Top (CFT) Wagon" untuk KiwiRail ke Selandia Baru sangat berdampak pada kepercayaan pasar global pada kemampuan INKA sebagai manufaktur perkeretaapian dan transportasi darat terpadu.

Ia mengatakan keberhasilan INKA dalam memproduksi gerbong barang untuk Selandia Baru tersebut telah berdampak sangat besar terhadap operator-operator transportasi di Australia.

"Bahkan, kami telah kedatangan tamu, salah satunya dari Fortescue Metal Group," kata Eko saat kegiatan pelepasan ekspor 133 gerbong kereta ke Selandia Baru di halaman INKA Madiun, Kamis.

Eko Purwanto menjelaskan bahwa 133 gerbong barang yang diekspor ke Selandia Baru kali ini merupakan "Batch-1" dari proyek 262 unit gerbong yang diperoleh.

"Sebanyak 133 unit gerbong barang yang diekspor ini adalah bagian dari proyek 262 unit gerbong yang diperoleh dari perusahaan Australia yakni UGL di Januari 2021. Dua unit prototipe dari proyek ini telah dikirim pada pertengahan 2022 lalu dan telah selesai tahap tes dinamis oleh UGL dan KiwiRail," kata dia.

INKA Grup juga memperoleh kontrak dari UGL untuk pengadaan 450 wagon pada September 2022 dan kontrak 50 "platform/underframe" lokomotif pada November 2021.

"Kami tentunya bangga terkait hubungan dengan UGL yang membuktikan kemampuan INKA untuk bersaing di kancah global dan berharap kerja sama ini bisa berkesinambungan mengingat masih terbukanya kebutuhan sarana di sana," kata Eko.

Direktur Operasi PT INKA (Persero) I Gede Agus Prayatna menambahkan spesifikasi umum gerbong dibagi menjadi tiga tipe yakni ukuran 40 "feet", 50 feet, dan 60 feet yang didesain oleh UGL di Newcastle Australia dengan berat kosong sekitar 15,2-17,1 ton dengan maksimum daya angkut 62,9 ton.

"Hari ini pengiriman batch pertama, untuk batch kedua nanti diperkirakan pada Mei 2023 harus sudah selesai. Gerbong yang kami kirim ini sebelumnya sudah melewati tahapan prototipe dan pengujian di sana," kata Gede Agus.

Ia menjelaskan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) pada proyek tersebut mencapai 40 persen karena menyesuaikan dengan permintaan pemesan yang menginginkan sejumlah komponen menggunakan buatan luar negeri, di antaranya Amerika.

Rollingstock Procurement Manager–Capital Projects and Asset Development KiwiRail, Amy Chen menyatakan kepuasannya dan menilai kereta buatan INKA kualitasnya cukup bagus.

"Untuk kualitas dan harga sangat bagus. Ya, itu sesuai dengan semua spesifikasi teknis kami. Di masa lalu kami telah membeli dari China, jadi ini adalah peluang yang sangat bagus untuk dapat bekerja sama dengan pemasok dan produsen yang berbeda,' kata Amy Chen.

Sementara itu sesuai rencana sebanyak 133 unit gerbong barang bertipe CFT Wagon pesanan KiwiRail tersebut akan diangkut bertahap lewat jalur darat ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, dalam sepekan ke depan. Setelah itu, awal Maret direncanakan untuk dikirim ke Selandia Baru dengan kapal.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023