Calon Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Monica Desideria berkomitmen mengembangkan sepak bola wanita nasional sesuai dengan kondisi keragaman budaya yang ada di masing-masing daerah.

"Kita mengikuti keragaman budaya. Jadi pertimbangannya seperti itu. Karena wanita banyak pertimbangannya. Kalau dia pun berani lingkungan keluarganya kan belum tentu," ujarnya ketika ditemui di Surabaya.

Kehadirannya di Kota Pahlawan sebagai rangkaian kegiatan coaching clinic yang digelar Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia di SMA Labschool Unesa 1 Surabaya, Kamis (9/2).

Menurut dia, pembinaan di setiap daerah tetap dijalankan dengan mengedepankan pendekatan berbasis budaya setempat dan dibarengi skema percepatan pembinaan usia muda.

Dia yakin dengan adanya mekanisme berbasis budaya, iklim kompetisi sepak bola wanita melangkah maju. Selain itu bibir calon atlet pesepakbola muda bisa semakin melimpah.

"Untuk percepatannya beberapa daerah butuh pendekatan khusus. Menurut saya kita adakan saja di dalam dulu sebagai peminatan," ucapnya.

Selain itu, sistematis pelaksanaan kompetisi sepak bola wanita dibentuk dengan mengedepankan kenyamanan dan keamanan seluruh orang-orang yang terlibat, khususnya para atlet.

"Ketika saya di AFC itu yang dibicarakan adalah pemakaian hijab. Jadi bagaimana pemakaian hijab yang cocok untuk pemain yang berhijab. dunia pun perlahan sudah mulai menghormati asas asas nilai agama yang mengiringi keolahragaan," kata Wakil Ketua Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia tersebut.

Di samping itu, dunia sepak bola juga tak boleh melupakan unsur pendidikan, sebab kemampuan intelektual diharapkan menjadi jalan bagi para atlet untuk menyongsong masa depan di luar profesinya sebagai pesepakbola.

"Prestasi tidak boleh dilupakan, tetapi pendidikan juga penting untuk menunjang prestasi," kata dia.

Pewarta: Hanif Nasrullah/Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023