PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mulai serius menggarap pasar korporasi, khususnya sektor usaha yang berkelanjutan atau green finance, sebagai upaya mendukung program pemerintah tentang fokus terhadap lingkungan.

"Langkah ini sebagai komitmen berkelanjutan Bank BTPN dalam mendukung program pemerintah Indonesia dan global tentang concern terhadap lingkungan guna mempertahankan ekosistem tersebut," kata Executive Vice President Communications & Daya Head, Andrie Darusman di Surabaya, Jumat.

Ia mencatat total pembiayaan untuk korporasi hingga September 2022 telah menempati peringkat pertama dengan nilai kredit sebesar Rp102,82 triliun dari total kredit sampai September 2022 sebesar Rp 55,43 triliun. 

Sedangkan, untuk pembiayaan pensiun menduduki peringkat kedua dengan nilai Rp28,58  triliun, selanjutnya UMKM sebesar Rp10,34 triliun dan pembiayaan ritel di luar pensiunan mencapai Rp820 miliar.

Untuk pembiayaan green finance atau proyek berkelanjutan, sampai bulan September 2022 mencapai Rp6,7 triliun. Dengan perincian, untuk energi terbarukan sebesar Rp1,97 triliun dan sumber daya alam hayati dan lahan berkelanjutan sebesar Rp3,1 triliun. 

Kemudian disalurkan juga untuk membiayai transportasi ramah lingkungan sebesar Rp340 miliar dan untuk properti hijau sebesar Rp760 miliar.

"Salah satunya untuk pembangunan Waduk Cirata sebesar Rp1,4 triliun sebagai bentuk komitmen BTPN membantu PLN  untuk melakukan transformasi energi ke energi terbarukan. Untuk target tahun ini lebih baik dari tahun lalu karena memang cukup potensial," katanya.

Dengan pertumbuhan ini, Andrie optimistis pada 2023 akan tumbuh, namun demikian masih ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi di antaranya resesi global. 

"BTPN akan terus melihat secara detail pada semua segmen yang dilayani. Dampak terbesar ada di mana, dampak terkecil ada di mana dan opportunity juga ada dimana, termasuk di Jawa Timur," tuturnya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023