Lumajang - Komunitas aktivis lingkungan "Laskar Hijau" mengecam kebakaran yang terjadi di lereng Gunung Lamongan yang memiliki ketinggian sekitar 1.668 meter dari permukaan laut (mpdl) di Kabupaten Lumajang. "Saya sangat menyayangkan terjadinya kebakaran di kawasan konservasi lereng Gunung Lamongan, padahal aktivis Laskar Hijau selalu melakukan reboisasi tiap tahun di sana," kata Ketua Laskar Hijau, A'ak Abdullah Al-Kudus, saat dihubungi ANTARA di Lumajang, Selasa. Kawasan konservasi di lereng Gunung Lamongan terbakar seluas 100 hektare (ha) pada Minggu malam (24/7), bahkan kobaran api dapat dilihat dari kawasan Ranu Klakah yang berada di Desa Tegalrandu, Kecamatan Klakah, Lumajang. "Kemungkinan lahan konservasi yang terbakar itu berada di ketinggian sekitar 1.000 mdpl, sehingga api padam dengan sendirinya karena kabut tebal yang menyelimuti lereng Gunung Lamongan itu," paparnya. Menurut dia, ada dua kemungkinan penyebab kebakaran di lereng Gunung Lamongan yang berada di Kecamatan Klakah dan Ranuyoso yakni pembukaan lahan baru dan warga yang membuat kayu arang di kawasan tersebut. "Berdasarkan informasi dari sejumlah warga, ada dugaan kuat bahwa kebakaran itu disebabkan karena warga yang membuat arang di kawasan konservasi tidak mematikan api pembakaran dengan benar," ucap aktivis konservasi Gunung Lamongan itu. Ia menjelaskan, percikan api yang tidak dipadamkan dengan baik bisa merembet ke kawasan konservasi yang penuh dengan tanaman perdu dan ilalang yang mudah terbakar

Pewarta:

Editor : M. Irfan Ilmie


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011