Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas memberi catatan penting terkait gaung dari penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang harus terus digenjot.

"Saya rasa masih ada yang kurang, butuh didorong terus itu agar kita tidak kalah dengan perguruan tinggi yang bukan ada di Kementerian Agama," katanya saat memberi sambutan pada peluncuran Seleksi Prestasi Akademik Nasional dan Ujian Masuk (SPAN-UM) PTKIN, di Surabaya, Jumat.

Menurut pria yang akrab dipanggil Gus Yaqut tersebut, dirinya yakin jika semakin banyak anak-anak yang mau mencoba masuk ke Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) itu merupakan salah satu kunci sukses.

"Salah satunya adalah bagaimana kita mampu mempromosikan secara masif perguruan tinggi di bawah Kemenag," ucapnya.

Tak hanya itu, politikus asal PKB tersebut juga memberi pesan untuk membuat bidang studi keagamaan di kampus-kampus PTKIN menjadi menarik bagi anak-anak di seluruh Indonesia.

"Yang jadi PR adalah bagaimana cara membuat menarik studi keagamaan di PTKIN," kata Gus Yaqut.

Studi keagamaan ini, lanjutnya, menjadi sangat penting karena dirinya yakin di PTKIN lebih banyak diharapkan muncul anak-anak yang nanti memiliki kebijakan dan kebajikan daripada kepintaran.

"Pintar juga penting tapi kebijakan itu menjadi core utama," ucapnya.

Ia menjelaskan, seharusnya PTKIN jauh luar biasa dibanding perguruan tinggi lainnya tetapi belum mampu membuat letupan.

"Saya yakin, tapi kita belum mampu membuat letupan yang besar agar bisa disegani orang," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Nasional penerimaan mahasiswa baru Imam Taufiq usai peluncuran SPAN-UM PTKIN mengatakan kegiatan tersebut bagian dari kolaborasi antara seluruh pimpinan, rektor dan ketua dari IANI, UIN serta STAIN seluruh Indonesia bersama Kemenag.

"Bagian dari ikhtiar kita untuk mencari bibit calon mahasiswa yang hebat, dari jumlah kuota yang tersedia, yang sekarang belom kita umumkan karena masih di kalkulasi. Hal itu diperuntukan dengan cukup kompetitif dengan model model baru," katanya.

Menurut dia, salah satu ciri dari SPAN-UM PTKIN 2023 ini adalah integrasi yang menurutnya antik, yakni terkait Data pokok pendidikan (Dapodik) dari Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) RI.

Antiknya data yang ada di dapodik Kemendikbud itu meliputi data sekolah, data nomor induk, data orang tua, data rapor dan sebagainya sudah terintegrasi dengan sistem yang sudah kami miliki serta digabung dengan data Emis Kemenag RI.

"Sehingga proses seleksi itu akan berjalan dengan cepat dan akurat," ucapnya.

Kemudian, lanjutnya, perbedaan model yang baru dari sebelumnya adalah pelaksanaan ujian mandiri jalur PTKIN, dengan cara online onside, yakni pelaksanaan secara daring, tetapi seluruh peserta akan mengikuti ujian di kampus yang ditunjuk dengan diawasi bersama.

"Tahun lalu 100 persen online karena masih pandemi," kata pria yang juga menjabat sebagai Rektor UIN Walisongo tersebut.

Dengan demikian, harapannya seluruh anak-anak yang baru kelas 12, bisa memanfaatkan kesempatan mendapatkan kursi terbaik di kampus-kampus PTKIN di seluruh Indonesia.

"Dengan prodi yang sangat variatif, dari jalur prestasi melalui SPAN-UM PTKIN maupun jadwal lainnya," ujarnya.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023