Yerusalem (ANTARA/AFP) - Sejumlah jet tempur Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza, Rabu, sebagai pembalasan atas penembakan roket Palestina, kata seorang juru bicara militer Israel.
Serangan udara itu ditujukan pada "sasaran yang terletak di wilayah utara Jalur Gaza untuk membalas penembakan roket dalam beberapa hari terakhir ke wilayah Israel", kata juru bicara itu kepada AFP.
Sebuah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza mendarat di Israel selatan pada Selasa malam, namun tidak ada korban atau kerusakan, kata seorang juru bicara lain Israel.
Menurut militer Israel, 23 roket menghantam wilayah negara Yahudi itu sejak awal bulan ini. Penembakan roket itu seringkali diikuti dengan serangan udara balasan.
Pada Rabu pekan lalu, jet-jet Israel membom tiga lokasi di Gaza, juga untuk membalas penembakan roket dari wilayah pesisir itu sebelumnya pada hari yang sama, kata pejabat Palestina dan militer.
Militer Israel mengatakan, pesawatnya menyerang tiga terowongan, dua diantaranya digunakan untuk penyelundupan di Gaza selatan dan satu lagi "untuk kegiatan teroris" di bagian utara Gaza.
Sumber-sumber medis Palestina mengatakan, lima orang cedera dalam serangan itu dan dua orang dilaporkan hilang.
Israel meluncurkan perang 22 hari di Jalur Gaza dua tahun lalu dengan dalih untuk menghentikan serangan-serangan roket dan mortir.
Jumlah serangan dari wilayah kantung Palestina itu mengalami penurunan dramatis sejak perang itu, meski sepanjang tahun 2010 hampir 200 roket ditembakkan ke Israel, kata militer.
Jalur Gaza, kawasan pesisir yang padat penduduk, diblokade oleh Israel dan Mesir setelah Hamas berkuasa empat tahun lalu.
Israel menggempur habis-habisan Jalur Gaza dua tahun lalu dengan dalih untuk menghentikan penembakan roket yang hampir setiap hari ke wilayah negara Yahudi tersebut.
Perang di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember 2008.
Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.
Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina yang mencakup ratusan warga sipil dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut, diklaim bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza. Tiga-belas warga Israel, sepuluh dari mereka prajurit, tewas selama perang itu.
Proses perdamaian Timur Tengah macet sejak konflik itu, dan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas masih tetap diblokade oleh Israel.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.
Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011