Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Kediri bersama Dinas Kesehatan Kota Kediri mendampingi sekaligus memberikan edukasi kepada ibu hamil risiko tinggi, sehingga kehamilannya tetap sehat.
Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar mengemukakan ibu hamil risiko tinggi harus terus dipantau perkembangannya. Hal ini bertujuan agar persalinan berjalan aman dan lancar.
"Kami tentunya terus mendorong pemberian ASI Eksklusif pada bayi. Sebab ASI memiliki beragam nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang bayi. Nutrisi pada ASI tidak bisa digantikan oleh susu formula," katanya di Kediri, Rabu.
Dirinya mengunjungi ibu hamil serta kepada balita dalam kondisi khusus. Kegiatan ini digelar program Kunjungan Ibu Hamil Risiko Tinggi untuk Cegah Stunting Pada Anak (Kemilau Cinta).
Terdapat lima kelurahan yang dikunjungi yakni Kelurahan Betet, Kelurahan Banaran, Kelurahan Pesantren, Kelurahan Bangsal dan Kelurahan Blabak.
"Tadi yang saya kunjungi bagus-bagus mereka rata-rata kehamilannya sudah kedua atau ketiga. Recordnya mereka menyusui eksklusif dan diteruskan sampai dua tahun. Saya senang sekali mendengarnya karena memang bayi ini membutuhkan nutrisi dari ASI untuk menunjang tumbuh kembangnya," ujarnya.
Sementara untuk balita dalam kondisi khusus, Bunda Fey, sapaan akrabnya menekankan agar orang tua memperhatikan pola makan dan asupan nutrisi pada anak.
Untuk anak dengan berat badan kurang, orang tua harus memperbaiki ragam gizi seimbang pada makanan yang diberikan. Sebab pola makan dan asupan nutrisi yang diberikan mempengaruhi tumbuh kembang anak.
"Pola makan dan asupan nutrisi yang diberikan itu menjadi parameternya. Perbaikan gizi dan makanan ini harus benar-benar diperhatikan kalau ingin anak-anak tidak di bawah garis merah lagi. Makanya tadi kita beri edukasi juga kepada orang tua terkait hal tersebut," kata dia.
Diharapkan dengan kegiatan pemantauan dan pendampingan ibu hamil berisiko tinggi tersebut dapat menekan angka kematian ibu dan bayi di Kota Kediri.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Kediri tahun 2021, angka kematian ibu masih 154,36 per 100.000 kelahiran hidup. Sementara angka kematian bayi 1,54 per 1.000 kelahiran hidup.
Dalam kunjungan ini, Bunda Fey juga memberikan bingkisan kepada ibu hamil risiko tinggi dan balita dalam kondisi khusus.
Turut mendampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima, bidan wilayah, anggota PKK, dan kader kesehatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar mengemukakan ibu hamil risiko tinggi harus terus dipantau perkembangannya. Hal ini bertujuan agar persalinan berjalan aman dan lancar.
"Kami tentunya terus mendorong pemberian ASI Eksklusif pada bayi. Sebab ASI memiliki beragam nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang bayi. Nutrisi pada ASI tidak bisa digantikan oleh susu formula," katanya di Kediri, Rabu.
Dirinya mengunjungi ibu hamil serta kepada balita dalam kondisi khusus. Kegiatan ini digelar program Kunjungan Ibu Hamil Risiko Tinggi untuk Cegah Stunting Pada Anak (Kemilau Cinta).
Terdapat lima kelurahan yang dikunjungi yakni Kelurahan Betet, Kelurahan Banaran, Kelurahan Pesantren, Kelurahan Bangsal dan Kelurahan Blabak.
"Tadi yang saya kunjungi bagus-bagus mereka rata-rata kehamilannya sudah kedua atau ketiga. Recordnya mereka menyusui eksklusif dan diteruskan sampai dua tahun. Saya senang sekali mendengarnya karena memang bayi ini membutuhkan nutrisi dari ASI untuk menunjang tumbuh kembangnya," ujarnya.
Sementara untuk balita dalam kondisi khusus, Bunda Fey, sapaan akrabnya menekankan agar orang tua memperhatikan pola makan dan asupan nutrisi pada anak.
Untuk anak dengan berat badan kurang, orang tua harus memperbaiki ragam gizi seimbang pada makanan yang diberikan. Sebab pola makan dan asupan nutrisi yang diberikan mempengaruhi tumbuh kembang anak.
"Pola makan dan asupan nutrisi yang diberikan itu menjadi parameternya. Perbaikan gizi dan makanan ini harus benar-benar diperhatikan kalau ingin anak-anak tidak di bawah garis merah lagi. Makanya tadi kita beri edukasi juga kepada orang tua terkait hal tersebut," kata dia.
Diharapkan dengan kegiatan pemantauan dan pendampingan ibu hamil berisiko tinggi tersebut dapat menekan angka kematian ibu dan bayi di Kota Kediri.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Kediri tahun 2021, angka kematian ibu masih 154,36 per 100.000 kelahiran hidup. Sementara angka kematian bayi 1,54 per 1.000 kelahiran hidup.
Dalam kunjungan ini, Bunda Fey juga memberikan bingkisan kepada ibu hamil risiko tinggi dan balita dalam kondisi khusus.
Turut mendampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima, bidan wilayah, anggota PKK, dan kader kesehatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023