Bojonegoro - Bupati Bojonegoro, Suyoto, meminta jajaran instansi terkait untuk mencairkan berbagai bantuan yang bisa mendorong perekonomian masyarakat setempat, sebagai antisipasi terjadinya kerawanan pangan pada musim kemarau tahun ini. "Kami sudah menginstruksikan agar berbagai bantuan yang ada dicairkan untuk menggerakkan roda perekomian di masyarakat," katanya di Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu. Suyoto mengatakan, sejumlah bantuan yang bisa disalurkan, antara lain dana bagi hasil cukai tembakau sekitar Rp17 miliar untuk petani tembakau dan dana bantuan pedagang kecil senilai Rp2 miliar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan. "Dengan adanya dana bantuan itu, paling tidak bisa mengantisipasi kemungkinan terjadinya rawan pangan," katanya. Ia menjelaskan, masyarakat di beberapa wilayah Bojonegoro akan mengalami kesulitan dan paceklik setiap menghadapi musim kemarau, seperti yang terjadi tahun 2010 dengan kegagalan panen tembakau dan rusaknya tanaman padi akibat serangan hama wereng. Suyoto menambahkan, pihaknya telah meminta instansi terkait untuk melakukan pendataan persediaan beras yang ada di masyarakat, termasuk pedagang beras dan pengusaha. "Saya minta laporan persediaan beras secara rinci, baik persediaan di masyarakat, pedagang maupun pengusaha. Untuk sementara, persediaan beras di Bojonegoro masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga dua bulan ke depan," katanya. Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dinas Perhutanan dan Perkebunan Bojonegoro, Khoirul Insan, menjelaskan, penyaluran bantuan dana bagi hasil cukai tembakau masih dalam proses verifikasi dan dijadwalkan bisa direalisasikan pada akhir Juli. "Pinjaman dana bagi hasil cukai tembakau ini untuk memperkuat modal petani dalam mengelola tanaman tembakau dan memperkuat modal pengusaha dalam melakukan pembelian tembakau," katanya. Khoirul menambahkan, dana bagi hasil cukai tembakau itu akan disalurkan melalui kelompok tani dan pengusaha sebelum panen tembakau yang diperkirakan pada Agustus mendatang.

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011