Saat itu, Sabtu (24/12/2022), Ketua DPD Golkar Surabaya Arif Fathoni bersama anak sulungnya, Bagas Adiwitya Fathoni (12 tahun) liburan dengan bermain arung jeram di kawasan wisata Kota Batu, Jawa Tmur.

Dengan hati riang gembira, Cak Toni--panggilan Arif Fathono--bersama Bagas dan seorang guide atau pemandu wisata mulai naik perahu karet menyusuri medan arung jeram di sungai yang airnya keruh karena beberapa jam sebelumnya diguyur hujan deras yang melanda kota wisata Batu.
Bagas Adiwitya Fathoni (12 Tahun), putra sulung Ketua DPD Golkar Surabaya Arif Fathoni ANTARA/HO-Dok Pribadi

Ketika perahu mulai berjalan dengan kemudi dayung yang dilakukan oleh pemandu memicu adrenalin, belokan tajam dengan bebatuan kokoh, dan gemericik air menjadi pandangan keindahan Tuhan YME.

Baru 5 menit menyusuri subgai, dalam satu belokan bebatuan besar, perahu terhenti karena terjepit di antara bebatuan besar. Tidak berselang lama air mulai membanjiri perahu, dan seketika perahu yang ditumpangi Cak Toni dan rombongan terbalik dan semua terdorong arus deras bawah air yang begitu kuat memisahkan mereka.

"Ayah tolong, kata jagoanku ketika perahu mulai terbalik. Seketika saya menyelam masuk air untuk mendorong putra sulung kami naik di atas air agar tidak tenggelam dan meminum air yang cukup keruh tersebut," kata Toni berkisah.

Ketika mencoba masuk ke dalam tersebut, arus di dalam air cukup besar sehingga tidak terasa punggung belakang kanan terbentur batu sungai beberapa kali. Meski akhirnya semua bisa berangkulan setelah didorong arus untuk menepi di bibir sungai.

Setelah istirahat kurang lebih beberapa menit akhirnya, Toni dan rombongan melanjutkan perjalanan naik perahu, beberapa medan curam sudah berhasil dilalui. Namun nafas mulai terasa sesak, setiap kali terjadi goncangan nafas semakin tersengal sengal, sehingga Toni bilang ke pemandu untuk menepi terlebih dahulu karena kesulitan bernafas.

"Akhirnya saya buka baju pelampung dan kaos yang saya pakai. Saya meminta tolong ke pemandu untuk melihat punggung saya apa ada luka,ternyata punggung saya memar, dan lecet-lecet. Pemandu menyarankan saya istirahat terlentang, namun begitu saya terlentang rasa sakit di dada semakin menjadi-jadi," kata anggota DPRD Surabaya ini.

Toni sempat bertanya ke pemandu, masih berapa lama sampai ke titik rest area terdekat, pemandu menjawab butuh waktu paling cepat satu jam, itupun harus melewati dua tikungan curam. Kalau harus jalan kaki ke tempat yang bisa minta bantuan, pemandu menjawab jalan kaki menanjak sekitar 100 meter baru bisa ke lokasi persawahan warga.

Setelah berpikir sejenak, akhirnya Toni memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan menggunakan perahu dan berjalan kaki menanjak ke atas agar segera dapat pertolongan karena nafas hanya bisa sampai leher.

Sesekali si bungsu menangis melihat ayahnya kesakitan di dadanya, rombongan terus menanjak ke atas dengan tanah yang begitu licin, berpegangan pada setiap tumbuhan dan pepohonan yang kuat untuk dipegang, jika letih sesekali istirahat untuk mengambil nafas.

Hingga akhirnya setelah melalui proses perjalanan yang berat rombongan sampai di area pertanian warga, menunggu bantuan mobil pick up datang untuk mengantarkan Toni ke rumah sakit terdekat karena nafas sudah semakin susah.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mengunjungi Ketua DPD Golkar Surabaya Arif Fathoni yang dirawat di RSUD Soetomo, Surabaya. ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya


Cak Toni juga menceritakan soal lain tentang keikhlasan karyawan arung jeram yang secara sukarela mengantarkannya dari rumah sakit ke rumah sakit yang lain karena saturasi hanya 82. Tidak hanya itu perjuangan teman-taman Golkar Kota Batu membantu proses menuju RS Karsa Utama Batu.

Termasuk penanganan medis di IGD RS Dr Soetomo ketika memasukkan selang untuk memompa darah yang ada di paru-paru hingga dilakukan dua kali karena proses pertama selang kurang masuk ke dalam.

"Hingga saya sambil menahan sakit bercanda ke dokter muda yang menangani tidak apa-apa dok saya dioperasi laksana korban perang, yang penting saya selamat, saya nanti kami uraikan dalam tulisan selanjutnya, semoga ada hikmah dibalik suatu peristiwa," kata dia.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022