Jakarta - Badan nasional penanggulangan bencana terus melakukan pendataan jumlah pengungsi Gunung Lokon, Sulawesi Utara, menyusul terjadinya erupsi pada Kamis pukul 22.45 WIB dan Jumat pukul 00.30 WIB dengan ketinggian masing-masing 1.500 dan 600 meter. "Hingga saat ini jumlah pengungsi sementara sebanyak 2.510 jiwa," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho kepada ANTARA di Jakarta, Jumat pagi. Sutopo menambahkan, BNPB dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah, TNI dan Polri serta instansi terkait dari pemda setempat, terus melakukan pendataan hingga pagi ini. BNPB juga tengah fokus terhadap pemberian bantuan dan penyaluran logistik bagi para pengungsi. "Hingga saat ini belum ada laporan yang kami terima terkait adanya korban jiwa akibat letusan Gunung Lokon," ucapnya, menjelaskan. Dia menambahkan sejak Kamis (14/7) pagi pukul 06.00 hingga 12.00 WITA, telah tampak asap putih tebal dengan ketinggian sekitar 100 hingga 150 meter. Dia juga menambahkan dalam beberapa jam terakhir telah terjadi sekitar 25 kali gempa vulkanik dalam dan 30 kali gempa vulkanik dangkal di Gunung Lokon. Selain itu, terjadi getaran tremor vulkanik dengan amplitudo 0,5 hingga 4 milimeter. Sementara itu, Gunung Lokon telah ditetapkan menjadi status Awas sejak Minggu (10/7). BNPB dan pemerintah setempat telah melakukan evakuasi warga secara bertahap. BNPB juga meminta masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Lokon untuk mewaspadai peningkatan aktivitas di gunung api setinggi 1580 mdpl (meter diatas permukaan luat) tersebut.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011