Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada para nelayan terdampak ombak besar dan angin kencang yang perahunya rusak dan saat ini tidak bisa melaut.
"Bantuan tanggap darurat ini hanya ala kadarnya saja untuk meringankan beban mereka," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam saat menyalurkan bantuan kepada para nelayan yang perahunya rusak di Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa malam.
Bupati datang ke lokasi bencana ini didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Pemkab Pamekasan Herman Hidayat, dan Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Amin Jabir.
Selain menyerahkan bantuan, bupati juga berdialog dengan sejumlah keluarga nelayan yang perahunya rusak akibat ombak besar dan angin kencang.
Dalam kesempatan itu Bupati menjelaskan bahwa berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca buruk berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.
"Karena itu, mari kita sama-sama meningkatkan kewaspadaan, dan selalu ikuti perkembangan informasi cuaca terbaru yang disampaikan oleh pemerintah," katanya.
Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan merupakan satu dari dua desa terdampak ombak besar dan angin kencang.
Jumlah perahu nelayan yang rusak akibat diterjang ombak besar dan angin kencang di desa ini sebanyak 22 unit.
Berdasarkan data BPBD Pemkab Pamekasan, selain merusak 22 unit perahu nelayan di Desa Kramat, ombak besar dan angin kencang juga merusak lima unit perahu di Desa Bandaran, Kecamatan Tlanakan.
"Dari lima perahu yang rusak di Desa Bandaran, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan ini, satu di antaranya rusak berat sedangkan empat lainnya rusak ringan," kata Kalaksa BPBD Pemkab Pamekasan Amin Jabir.
Sedangkan dari 22 perahu yang rusak di Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan, sebanyak 10 unit perahu di antaranya rusak berat, dan sisanya sebanyak 12 unit rusak ringan.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial Pemkab Herman Hidayat menjelaskan, pihaknya akan mengusulkan anggaran bantuan bagi nelayan terdampak ombak besar dan angin kencang itu pada APBD 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Bantuan tanggap darurat ini hanya ala kadarnya saja untuk meringankan beban mereka," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam saat menyalurkan bantuan kepada para nelayan yang perahunya rusak di Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa malam.
Bupati datang ke lokasi bencana ini didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Pemkab Pamekasan Herman Hidayat, dan Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Amin Jabir.
Selain menyerahkan bantuan, bupati juga berdialog dengan sejumlah keluarga nelayan yang perahunya rusak akibat ombak besar dan angin kencang.
Dalam kesempatan itu Bupati menjelaskan bahwa berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca buruk berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.
"Karena itu, mari kita sama-sama meningkatkan kewaspadaan, dan selalu ikuti perkembangan informasi cuaca terbaru yang disampaikan oleh pemerintah," katanya.
Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan merupakan satu dari dua desa terdampak ombak besar dan angin kencang.
Jumlah perahu nelayan yang rusak akibat diterjang ombak besar dan angin kencang di desa ini sebanyak 22 unit.
Berdasarkan data BPBD Pemkab Pamekasan, selain merusak 22 unit perahu nelayan di Desa Kramat, ombak besar dan angin kencang juga merusak lima unit perahu di Desa Bandaran, Kecamatan Tlanakan.
"Dari lima perahu yang rusak di Desa Bandaran, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan ini, satu di antaranya rusak berat sedangkan empat lainnya rusak ringan," kata Kalaksa BPBD Pemkab Pamekasan Amin Jabir.
Sedangkan dari 22 perahu yang rusak di Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan, sebanyak 10 unit perahu di antaranya rusak berat, dan sisanya sebanyak 12 unit rusak ringan.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial Pemkab Herman Hidayat menjelaskan, pihaknya akan mengusulkan anggaran bantuan bagi nelayan terdampak ombak besar dan angin kencang itu pada APBD 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022