Pemerintah Indonesia dan Vietnam menyepakati target baru perdagangan bilateral kedua negara yang mencapai 15 miliar dolar AS pada 2028.

"Dalam 5 tahun terakhir terdapat peningkatan perdagangan sebesar 9,77 persen. Untuk itu kita sepakat menetapkan target baru perdagangan bilateral sebesar 15 miliar dolar AS pada tahun 2028," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers bersama Presiden Republik Sosialis Vietnam Nguyn Xuân Phúc. Presiden Phuc melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 21-23 Desember 2022.

Dalam konteks kerja sama bilateral, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa hal telah dibahas, khususnya di bidang perdagangan dengan target perdagangan 10 miliar dolar AS pada tahun 2023 telah terlampaui pada 2021 dengan angka 11,06 miliar dolar AS.

"Indonesia meminta perhatian terhadap masih terhambatnya produk pertanian dan buah-buahan Indonesia untuk masuk ke pasar Vietnam," ungkap Presiden.

Presiden Jokowi menyampaikan Vietnam merupakan mitra strategis Indonesia sejak tahun 2013.

Baca juga: Government may lift PPKM at end of year: Jokowi

"Pada pertemuan tadi, kita telah membahas berbagai peningkatan kemitraan strategis baik secara bilateral maupun kawasan," ungkap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga meminta perlunya perlindungan investasi Indonesia di Vietnam.

"Saya mengapresiasi kepercayaan Pemerintah Vietnam kepada perusahaan Indonesia yang berinvestasi di Vietnam. Akumulasi investasi Indonesia di Vietnam mencapai lebih dari 600 juta dolar AS dalam 101 proyek," ungkap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengharapkan penyelesaian beberapa isu yang dialami investor Indonesia agar dapat mendorong investasi baru di masa mendatang.

Presiden Nguyen Xuan Phuc mengaku senang dengan pembicaraan intensif dan substantif antara Indonesia dan Vietnam.

"Saya setuju dengan apa yang disampaikan Bapak Presiden terkait dengan hubungan kemitraan yang baik antara Indonesia dan Vietnam dalam mengatasi berbagai tantangan, kita harus meningkatkan kepercayaan politik dan kerja sama ekonomi," kata Presiden Phuc.

Indonesia, menurut Presiden Phuc, saat ini merupakan mitra dagang terbesar ketiga Vietnam di ASEAN dan relasi dagang kedua negara mencapai 13 miliar dolar AS pada 11 bulan pertama 2022, lebih tinggi daripada 2021.

"Kerja sama ini penting untuk meningkatkan pertahanan, keamanan, maritim, dan memiliki pendalaman kerja sama di bidang energi, pariwisata, pendidikan, dan hubungan antarmasyarakat," ungkap Presiden Phuc.

Hubungan bilateral antara Indonesia dan Vietnam telah diresmikan sejak 30 Desember 1955 dan memasuki tingkatan baru sejak Juni 2013 ketika kedua negara menyepakati hubungan kemitraan strategis.

Pada 2021, Indonesia telah menginvestasikan lebih dari 600 juta dolar AS di bidang perumahan, semen, pakan ternak, dan suku cadang mobil.(*)

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022