Kapal angkut amfibi Angkatan Laut Amerika Serikat (U.S. Navy) USS Anchorage (LPD23) tiba di Surabaya untuk berpartisipasi dalam "Cooperation Afloat Readiness and Training" (CARAT) ke-28 bersama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dan Korps Marinir Republik Indonesia (Kormar RI) yang berlangsung hingga 21 Desember di daratan Surabaya serta Laut Jawa.

Perwira Komando USS Anchorage Kapten Daniel Keeler di sela kegiatan pengenalan kapal yang senama dengan kota di Alaska, Amerika Serikat tersebut mengatakan CARAT Indonesia merupakan kesempatan untuk memperkuat kemitraan US Navy bersama Angkatan Laut dan Korps Marinir Indonesia," katanya.

Menurut dia, dipilihnya USS Anchorage didasari dari kebijakan negara yang akan dikunjungi, dalam CARAT tahun ini Indonesia memperbolehkan kapal amfibi tersebut untuk masuk di wilayah Nusantara.

"Semua kebijakan ada di negara yang akan kami datangi, karena setiap CARAT kapal yang diberangkatkan selalu berbeda-beda, tahun ini USS Anchorage yang dipilih," ujarnya.

Bentuk latihan yang akan dilakukan di wilayah laut, lanjutnya, antara lain formasi kapal untuk bergerak bersama-sama guna meningkatkan kemampuan peperangan laut maupun saat keadaan krisis dan koordinasi kesepahaman antar kedua angkatan laut melalui sharing informasi pengetahuan hukum internasional serta tantangan keamanan maritim.

"Selain itu, komunikasi antarradio, walaupun kedengarannya mudah tetapi itu akan sangat sulit, karena kapal yang ada di laut akan susah untuk berkomunikasi terlebih dari negara yang berbeda," ucapnya.

Sedangkan wilayah darat, hampir serupa dengan di laut yakni melatih komunikasi prajurit antar negara pada saat di hutan sehingga diharapkan pada saat ada kejadian yang tak terduga di kemudian hari akan dapat mudah kedua negara saling bekerja sama.

"Sebaiknya dilatih mulai sekarang sebelum ada kejadian yang tak terduga, sehingga akan saling mengerti untuk saling kerja sama," kata Komandan batalion 2/4 U.S. Marines Letnan Kolonel Jared Reddinger.

Menurut dia, pihaknya belajar banyak dari Kormar RI, salah satunya latihan untuk bertahan di hutan karena pihaknya baru pertama kali berlatih dalam situasi tersebut.

"Kami belajar banyak dari Kormar, mereka mengajarkan dengan sangat profesional untuk bagaimana bisa bertahan hidup di hutan, karena baru pertama kali kami berlatih di hutan," ujarnya.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022