Trenggalek - Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, secara resmi mengeluarkan larangan keras setiap kegiatan perpeloncoan terhadap para siswa baru selama masa orientasi siswa (MOS) berlangsung di masing-masing sekolah. "Mulai tahun ini tidak boleh lagi ada perpeloncoan. Kalau ada yang melanggar, pasti kami tindak," kata Kepala Disdik Trenggalek, Kusprigianto, Senin. Dalam kesempatan tersebut, ia beberapa kali mengingatkan agar kegiatan orientasi siswa baru benar-benar dilaksanakan sesuai prosedur. Kegiatan ataupun tindakan panitia MOS yang ditujukan untuk penggemblengan mental siswa, apalagi disertai hukuman fisik, dengan demikian tidak boleh diadakan sama sekali. "Intinya untuk kegiatan masa orientasi siswa ini sifatnya harus mendidik dan tidak diperkenankan dengan perploncoan maupun kekerasan," tegasnya. Untuk mengantisipasi terjadinya perpeloncoan, pihaknya telah mengeluarkan imbauan ke seluruh sekolah, baik tingkat SD, SMP, SMA, maupun SMK di seluruh Trenggalek. Apabila dalam pelaksanaannya tetap ada sekolah yang nekat menggelar perpeloncoan oleh siswa senior terhadap siswa baru, Kusprigianto mengancam pihaknya akan menjatuhkan sanksi berat. Mantan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan (Poraparibud) ini tidak merinci bentuk sanksi yang ia maksud, tetapi hanya mengatakan bahwa konsekwensi bagi kepala sekolah yang membiarkan terjadinya perpeloncoan bisa sangat serius. "Sanksinya akan kami sesuaikan dengan bobot pelanggaranya, pokoknya kalau melanggar langsung kami tegur dan akan ditindak," ucapnya, menegaskan. Kusprigi menambahkan, dalam MOS tahun ini pihaknya juga menggandeng Kodim 0806 Trenggalek untuk memberikan materi tentang NKRI kepada siswa tingkat SMA dan SMK. "Ini penting, agar siswa itu tidak mudah terpengaruh dengan faham faham kenegaraan yang keliru, apalagi sekarang muncul isu pencucian otak" ujar dia. Sementara itu, disinggung mengenai pelaksanaan MOS hari pertama, ia mengaku semuanya berjalan dengan lancar dan tidak menemukan adanya pelanggaran berarti.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011