PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menyalurkan bantuan logistik dan layanan kesehatan kepada warga yang terdampak bencana awan panas guguran (APG) Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Senin.
"Saya berharap bantuan dalam bentuk logistik dan layanan kesehatan diharapkan mampu meringankan duka yang dirasakan warga terdampak APG Semeru," kata General Manager PT PLN UID Jawa Timur Lasiran dalam siaran pers yang diterima di Lumajang, Senin malam.
Dalam kesempatan tersebut, melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), PLN menyalurkan bantuan senilai Rp100 juta yang secara simbolis diserahkan dalam bentuk 50 dus mi instan, 50 karung beras lima kg, dan 25 dus makanan ringan.
Selain itu, TJSL pun akan memberikan bantuan tambahan lainnya berupa posko kelistrikan, food truck, dan kamar mandi portable di sekitar lokasi pengungsian.
"Kami melaporkan bahwa kondisi kelistrikan terkini sudah pulih kembali dan tercatat hingga Senin ini pukul 12.48 WIB, PLN telah berhasil memulihkan 119 gardu distribusi dari 121 gardu yang terdampak," katanya.
Pasokan listrik untuk 29.945 pelanggan sudah kembali normal karena pihak PLN selama kurun waktu pada 4-5 Desember 2022 telah menerjunkan 50 personel untuk bergerak cepat memulihkan pasokan listrik ke pelanggan di wilayah yang terdampak.
"Alhamdulillah seluruh pelanggan yang terdampak pasokan listriknya kembali normal, sisa dua gardu distribusi yang berada di zona tidak aman namun warganya sudah berada di pengungsian," ujarnya.
Ia mengatakan tidak ada kerusakan berarti dari sisi jaringan kelistrikan PLN dan untuk pergantian tiang roboh, personel PLN masih menunggu izin dari BPBD setempat setelah situasi dinyatakan kondusif.
"Kami memastikan pasokan listrik ke seluruh rumah pelanggan, 14 posko-posko pengungsian di Candipuro dan Pronojiwo, serta fasilitas kelistrikan di hunian sementara dan hunian tetap aman, paling penting adalah keselamatan warga yang paling utama," katanya.
PLN akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang dan BPBD Kabupaten Lumajang untuk memenuhi kebutuhan pengungsi di lokasi pengungsian.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Saya berharap bantuan dalam bentuk logistik dan layanan kesehatan diharapkan mampu meringankan duka yang dirasakan warga terdampak APG Semeru," kata General Manager PT PLN UID Jawa Timur Lasiran dalam siaran pers yang diterima di Lumajang, Senin malam.
Dalam kesempatan tersebut, melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), PLN menyalurkan bantuan senilai Rp100 juta yang secara simbolis diserahkan dalam bentuk 50 dus mi instan, 50 karung beras lima kg, dan 25 dus makanan ringan.
Selain itu, TJSL pun akan memberikan bantuan tambahan lainnya berupa posko kelistrikan, food truck, dan kamar mandi portable di sekitar lokasi pengungsian.
"Kami melaporkan bahwa kondisi kelistrikan terkini sudah pulih kembali dan tercatat hingga Senin ini pukul 12.48 WIB, PLN telah berhasil memulihkan 119 gardu distribusi dari 121 gardu yang terdampak," katanya.
Pasokan listrik untuk 29.945 pelanggan sudah kembali normal karena pihak PLN selama kurun waktu pada 4-5 Desember 2022 telah menerjunkan 50 personel untuk bergerak cepat memulihkan pasokan listrik ke pelanggan di wilayah yang terdampak.
"Alhamdulillah seluruh pelanggan yang terdampak pasokan listriknya kembali normal, sisa dua gardu distribusi yang berada di zona tidak aman namun warganya sudah berada di pengungsian," ujarnya.
Ia mengatakan tidak ada kerusakan berarti dari sisi jaringan kelistrikan PLN dan untuk pergantian tiang roboh, personel PLN masih menunggu izin dari BPBD setempat setelah situasi dinyatakan kondusif.
"Kami memastikan pasokan listrik ke seluruh rumah pelanggan, 14 posko-posko pengungsian di Candipuro dan Pronojiwo, serta fasilitas kelistrikan di hunian sementara dan hunian tetap aman, paling penting adalah keselamatan warga yang paling utama," katanya.
PLN akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang dan BPBD Kabupaten Lumajang untuk memenuhi kebutuhan pengungsi di lokasi pengungsian.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022