Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Boy Rafli Amar menegaskan negara menjamin keamanan di masa liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Menurutnya sudah menjadi kewajiban negara untuk memberi ruang kepada masyarakat untuk menjalankan aktivitas keseharian secara wajar, khususnya tanpa perlu khawatir dengan ancaman tindakan terorisme.
"Aparat negara selama ini tidak tinggal diam untuk melakukan deteksi dini terhadap ancaman tindakan terorisme. Aparat keamanan selalu siap siaga mendalami potensi-potensi ancaman terorisme agar tidak menjadi nyata," katanya saat dikonfirmasi di sela kegiatan di Surabaya, Senin.
Boy menandaskan, aparat keamanan juga perlu informasi atau masukan dari masyarakat terkait hal-hal yang perlu diantisipasi sedini mungkin.
"SOP atau standar operasional prosedurnya sudah ada untuk petugas-petugas keamanan kita agar masyarakat tetap menjalankan tugas-tugas atau kegiatan sehari-hari seperti biasa. Namun masyarakat juga perlu memberi informasi kepada aparat keamanan terkait hal-hal yang mencurigakan di lingkungannya," ujarnya.
Boy memastikan informasi maupun masukan dari masyarakat akan ditindaklanjuti sebagai upaya antisipasi sedini mungkin terhadap pencegahan gerakan-gerakan radikalisme.
Sementara BNPT hingga kini terus menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat untuk pencegahan aksi terorisme.
Salah satunya dengan mendirikan warung “NKRI” di tempat-tempat strategis, yang sekiranya menarik dikunjungi oleh berbagai komunitas anak-anak muda.
Selain yang baru diresmikan di lingkungan kampus Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur di Surabaya tadi siang, warung NKRI, sebagai upaya untuk pencegahan aksi terorisme, sebelumnya juga telah berdiri di Jalan Ketintang dan Ngagel Timur Surabaya.
Selain itu, dua warung NKRI lainnya juga telah dioperasikan di Banyuwangi dan Jember, Jawa Timur. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Menurutnya sudah menjadi kewajiban negara untuk memberi ruang kepada masyarakat untuk menjalankan aktivitas keseharian secara wajar, khususnya tanpa perlu khawatir dengan ancaman tindakan terorisme.
"Aparat negara selama ini tidak tinggal diam untuk melakukan deteksi dini terhadap ancaman tindakan terorisme. Aparat keamanan selalu siap siaga mendalami potensi-potensi ancaman terorisme agar tidak menjadi nyata," katanya saat dikonfirmasi di sela kegiatan di Surabaya, Senin.
Boy menandaskan, aparat keamanan juga perlu informasi atau masukan dari masyarakat terkait hal-hal yang perlu diantisipasi sedini mungkin.
"SOP atau standar operasional prosedurnya sudah ada untuk petugas-petugas keamanan kita agar masyarakat tetap menjalankan tugas-tugas atau kegiatan sehari-hari seperti biasa. Namun masyarakat juga perlu memberi informasi kepada aparat keamanan terkait hal-hal yang mencurigakan di lingkungannya," ujarnya.
Boy memastikan informasi maupun masukan dari masyarakat akan ditindaklanjuti sebagai upaya antisipasi sedini mungkin terhadap pencegahan gerakan-gerakan radikalisme.
Sementara BNPT hingga kini terus menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat untuk pencegahan aksi terorisme.
Salah satunya dengan mendirikan warung “NKRI” di tempat-tempat strategis, yang sekiranya menarik dikunjungi oleh berbagai komunitas anak-anak muda.
Selain yang baru diresmikan di lingkungan kampus Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur di Surabaya tadi siang, warung NKRI, sebagai upaya untuk pencegahan aksi terorisme, sebelumnya juga telah berdiri di Jalan Ketintang dan Ngagel Timur Surabaya.
Selain itu, dua warung NKRI lainnya juga telah dioperasikan di Banyuwangi dan Jember, Jawa Timur. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022