Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Jawa Timur, mengirimkan personelnya ke Lumajang, guna membantu proses evakuasi warga akibat erupsi Gunung Semeru (3.676 mdpl).

"Kami kirim tiga personel dengan satu unit kendaraan roda empat, dua unit roda dua. Pengalaman kami tahun lalu, kendaraan roda empat malah menghambat lalu lintas di daerah pengungsian, sehingga kami membawa motor trail," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh di Kediri, Minggu.

Ia menjelaskan, rombongan akan berangkat pada Senin (5/12) pagi dan langsung menuju ke Lumajang untuk misi sosial membantu proses evakuasi warga.

Selain mengirimkan personel, BPBD Kota Kediri juga membawa sejumlah bantuan untuk pengungsi di antaranya membawa terpal, selimut, kebutuhan bayi dan makanan pokok.

Pihaknya berharap dengan pengiriman personel ini turut membantu percepatan proses evakuasi warga. Mereka akan bertugas hingga dirasa suasana sudah lebih kondusif.

"Kami fokus untuk penanganan pengungsi serta evakuasi warga yang masih di lokasi (rumah). Kami juga akan melihat situasi dan kondisi dulu, berapa lama di sana. Kalau sudah kondusif, akan kami tarik," kata Indun.

Gunung Semeru kembali erupsi dan meluncurkan awan panas guguran (APG) sejauh 7 kilometer pada 4 Desember 2022 pukul 02.46 WIB dengan tinggi kolom erupsi mencapai 1500 meter di atas puncak.

Berdasarkan data terbaru yang dikeluarkan BMKG Juanda, hasil pantauan sebaran debu vulkanik Gunung Semeru pada pukul 11.40 WIB dilaporkan sejak 12.10 hingga pukul 14.05 WIB sebaran debu vulaknik itu melaju dengan kecepatan 20 knot.

Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang mencatat masyarakat Desa Supiturang mengevakuasi diri di beberapa titik yakni SD Supiturang 04, SMP 2 Pronojiwo, Balai Desa Oro-oro ombo dan Masjid Supiturang.

Selain itu, warga di Dusun Kajar Kuning di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro sebagian mengevakuasi diri ke Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur.

Dari bencana itu, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Selain itu, masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga telah menaikkan status Gunung Api Semeru dari Siaga menjadi Awas atau dari Level III menjadi Level IV.

Baca juga: Sejumlah fasilitas umum di 21 titik menjadi tempat pengungsian warga bencana erupsi Semeru
Baca juga: Gunung Semeru alami 22 kali letusan setelah statusnya jadi Awas
Baca juga: Pemkab Lumajang tetapkan 14 hari masa tanggap darurat APG Semeru

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Rachmat Hidayat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022