Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengajak sektor swasta untuk tidak ragu dalam menggunakan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan yang ada di Kota Pahlawan, Jawa Timur.

"Ini sesuai janji kami untuk meningkatkan taraf perekonomian pelaku usaha di kampung-kampung. Kami akan berikan perhatian penuh," kata Cak Ji panggilan akrab Armuji saat mengunjungi pelaku UMKM di Rukun Warga II Medokan Semampir, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, Kamis.

Hal itu disampaikan Armuji menyusul serapan belanja APBD Surabaya untuk sektor UMKM dan produk dalam negeri (PDN) tercatat sebagai yang terbesar se-Indonesia.

Tercatat, belanja APBD Surabaya untuk UMKM per 25 November 2022 telah mencapai Rp1,2 triliun dan belanja untuk PDN tembus di angka Rp1,7 triliun.

Data tersebut diungkap oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pada Rakor Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi Dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

"Pencapaian ini tentu merupakan kebanggaan bagi kita semua, belanja APBD pun dialokasikan untuk memprioritaskan produk UMKM dan PDN," kata Cak Ji.

Cak Ji mengatakan makanan dan minuman yang seringkali digunakan sebagai suguhan rapat-rapat di Pemkot Surabaya mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan hingga kelurahan merupakan hasil UMKM.

Seperti halnya UMKM di Kecamatan Sukolilo yang memproduksi Lumpur Surga, Sosis Solo, Setia Tempe, Bir Pletok dan Sinom.

Selain pelatihan, pemberdayaan, fasilitasi pemasaran melalui e-Peken, lanjut dia, saat ini Pemkot Surabaya mempersiapkan, akses permodalan untuk pengembangan usaha melalui BPR Surya Artha Utama bagi pelaku usaha.

"Saatnya UMKM bangkit kembali pascapandemi," kata dia.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022