Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui sejumlah pemimpin politik dan pemerintah Australia di Canberra. 

"Kunjungan saya kali ini untuk memenuhi undangan pemerintah Australia. Dulu, terakhir saya ke Australia menjalankan misi kerja sama militer. Kali ini, saya kembali memperkuat relasi bilateral Indonesia-Australia untuk mengokohkan fondasi perdamaian dan stabilitas kawasan di Indo-Pasifik," kata AHY melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Rabu.

AHY di antaranya bertemu dan berdiskusi dengan Gubernur Jenderal David J. Hurley, selaku simbol perwakilan Raja Inggris. Selain itu berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Australia Penny Wong, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Richarf Marles, Menteri Industri dan Science Ed Husic dan sejumlah senator ternama dari Partai Buruh dan juga Partai Liberal. 

"Ada banyak isu-isu fundamental yang kami diskusikan, untuk pembangunan ekonomi, demokrasi dan juga meningkatkan hubungan bilateral Indonesia - Australia, seperti yang dulu dilakukan oleh Presiden SBY," ujarnya.

AHY menyampaikan sejumlah isu pokok di berbagai forum tersebut. 

"Pada tataran global, saya menyoroti multilateralisme yang bermasalah, juga rivalitas AS dan China di kawasan Indo-Pasifik. Sebagai negara "middle power", saya berharap Indonesia dan Australia bisa bersama-sama menjaga stabilitas kawasan di Indo-Pasifik," tuturnya.

AHY lebih lanjut memaparkan tiga tantangan dan peluang bagi hubungan bilateral Indonesia dan Australia. 

"Pertama, hubungan politik kita terjalin sangat baik, namun kita harus meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara, khususnya dalam bidang perdagangan dan investasi. Kedua, rasa saling percaya adalah kunci penting bagi hubungan kedua negara sahabat ini. Ketiga, hubungan antara warga Indonesia dan Australia atau 'people to people contact' menjadi elemen penting bagi kedua negara," ucapnya. 
 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022