Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) empat kabupaten di Pulau Madura, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep menggalang dana untuk membantu korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
Penggalangan bantuan kemanusiaan bagi korban bencana alam itu dilakukan melalui grup WhatsApp anggota organisasi itu.
"Ini adalah cara cepat dan efektif yang kita lakukan, yakni memanfaatkan media komunikasi organisasi yang telah ada, sehingga dengan cara itu penyaluran bisa lebih cepat," kata juru bicara KAHMI Madura asal Kabupaten Pamekasan Ali Maskur di Pamekasan, Jawa Timur, Rabu.
Ali mengatakan, gempa bumi yang melanda Cianjur merupakan bencana kemanusiaan yang harus menjadi perhatian semua pihak.
Oleh karena itu, KAHMI melakukan aksi penggalangan dana agar bisa membantu meringankan beban korban.
"Anggota dan pengurus yang berniat hendak menyumbang, tinggal melakukan transfer ke nomor rekening yang telah ditentukan," katanya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sebanyak 271 orang.
Gempa magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (21/11) dan kejadian itu juga menyebabkan ribuan orang terpaksa tinggal di pengungsian. Gempa juga menyebabkan kerusakan infrastruktur dan permukiman dalam skala luas.
BNPB juga mencatat terdapat 151 korban hilang, dan masih dalam pencarian. Untuk korban luka-luka sebanyak 1.083 orang dan pengungsi 58.362 orang.
Sementara rumah rusak berat sebanyak 6.570 unit, rumah rusak sedang 2.071 unit, dan rumah rusak ringan 12.641 unit. Data itu masih berkembang seiring dengan terus dilaksanakannya pendataan.
Selain KAHMI, penggalangan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi di Cianjur itu juga dilakukan oleh Forum Relawan Penanggulangan Bencana Pamekasan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Penggalangan bantuan kemanusiaan bagi korban bencana alam itu dilakukan melalui grup WhatsApp anggota organisasi itu.
"Ini adalah cara cepat dan efektif yang kita lakukan, yakni memanfaatkan media komunikasi organisasi yang telah ada, sehingga dengan cara itu penyaluran bisa lebih cepat," kata juru bicara KAHMI Madura asal Kabupaten Pamekasan Ali Maskur di Pamekasan, Jawa Timur, Rabu.
Ali mengatakan, gempa bumi yang melanda Cianjur merupakan bencana kemanusiaan yang harus menjadi perhatian semua pihak.
Oleh karena itu, KAHMI melakukan aksi penggalangan dana agar bisa membantu meringankan beban korban.
"Anggota dan pengurus yang berniat hendak menyumbang, tinggal melakukan transfer ke nomor rekening yang telah ditentukan," katanya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sebanyak 271 orang.
Gempa magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (21/11) dan kejadian itu juga menyebabkan ribuan orang terpaksa tinggal di pengungsian. Gempa juga menyebabkan kerusakan infrastruktur dan permukiman dalam skala luas.
BNPB juga mencatat terdapat 151 korban hilang, dan masih dalam pencarian. Untuk korban luka-luka sebanyak 1.083 orang dan pengungsi 58.362 orang.
Sementara rumah rusak berat sebanyak 6.570 unit, rumah rusak sedang 2.071 unit, dan rumah rusak ringan 12.641 unit. Data itu masih berkembang seiring dengan terus dilaksanakannya pendataan.
Selain KAHMI, penggalangan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi di Cianjur itu juga dilakukan oleh Forum Relawan Penanggulangan Bencana Pamekasan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022