Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mengatakan pembelian jet tempur generasi 4,5 dari Amerika Serikat F-15 EX menunggu keputusan akhir dari pemerintah.
"Negosiasi (pembelian F-15) masih terus berlanjut. Saya pikir sekarang akan tergantung pada keputusan akhir pemerintah," kata Prabowo usai melakukan pertemuan dengan Menhan AS LIoyd J Austin III di Kementerian Pertahanan Jakarta, Senin.
Menurut dia, prioritas utama pemerintah saat ini adalah mengendalikan pandemi COVID-19 dan bersiap untuk menghadapi dampak kondisi ketahanan pangan di Indonesia dan dampak inflasi yang disebabkan kenaikan harga energi di seluruh dunia.
"Jadi, dampak perang Ukraina sangat nyata dan semua peringatan dari lembaga internasional, dari bank dunia IMF, ADB (Asian Development Bank), dan peringatan tentang situasi iklim tahun depan dapat memengaruhi produksi pangan kita," tuturnya.
Baca juga: Atraksi 18 pesawat tempur F-16 meriahkan Upacara HUT Ke-77 RI di atas langit Istana
Hal itu, lanjut dia, akan menjadi faktor (pertimbangan) dalam keputusan akhir Pemerintah Indonesia.
"Tetapi, sebagai Menteri Pertahanan, kami telah menghitung, kami telah merancang program bersama dengan mitra Amerika Serikat di bidang industri, yang kami percayai," ujarnya.
Sementara itu, Menhan Austin mendukung upaya Pemerintah Indonesia melakukan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista).
"Kami tentu mendukung upaya menteri untuk terus memodernisasi sistem dan kemampuan pertahanan mereka dan kami ingin terus membantu dengan cara apa pun yang kami bisa," kata Austin.
Menurut dia, F-16 sudah memiliki persaingan yang sehat, platform F-15 memberikan kemampuan tambahan, dan di kedua platform tersebut saling melengkapi.
"Seperti yang Anda lihat di pasukan AS, kami memiliki sejumlah jenis platform berbeda yang bekerja bersama," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Negosiasi (pembelian F-15) masih terus berlanjut. Saya pikir sekarang akan tergantung pada keputusan akhir pemerintah," kata Prabowo usai melakukan pertemuan dengan Menhan AS LIoyd J Austin III di Kementerian Pertahanan Jakarta, Senin.
Menurut dia, prioritas utama pemerintah saat ini adalah mengendalikan pandemi COVID-19 dan bersiap untuk menghadapi dampak kondisi ketahanan pangan di Indonesia dan dampak inflasi yang disebabkan kenaikan harga energi di seluruh dunia.
"Jadi, dampak perang Ukraina sangat nyata dan semua peringatan dari lembaga internasional, dari bank dunia IMF, ADB (Asian Development Bank), dan peringatan tentang situasi iklim tahun depan dapat memengaruhi produksi pangan kita," tuturnya.
Baca juga: Atraksi 18 pesawat tempur F-16 meriahkan Upacara HUT Ke-77 RI di atas langit Istana
Hal itu, lanjut dia, akan menjadi faktor (pertimbangan) dalam keputusan akhir Pemerintah Indonesia.
"Tetapi, sebagai Menteri Pertahanan, kami telah menghitung, kami telah merancang program bersama dengan mitra Amerika Serikat di bidang industri, yang kami percayai," ujarnya.
Sementara itu, Menhan Austin mendukung upaya Pemerintah Indonesia melakukan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista).
"Kami tentu mendukung upaya menteri untuk terus memodernisasi sistem dan kemampuan pertahanan mereka dan kami ingin terus membantu dengan cara apa pun yang kami bisa," kata Austin.
Menurut dia, F-16 sudah memiliki persaingan yang sehat, platform F-15 memberikan kemampuan tambahan, dan di kedua platform tersebut saling melengkapi.
"Seperti yang Anda lihat di pasukan AS, kami memiliki sejumlah jenis platform berbeda yang bekerja bersama," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022