Bojonegoro - Palang Merah Norwegia bekerja sama dengan PMI Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim) membina warga tiga desa di daerah setempat agar bisa mandiri dalam mengatasi bencana banjir Bengawan Solo. Sekretaris PMI Bojonegoro Sukoha Widodo, Jumat, mengatakan, selama ini warga yang mendapat musibah bencana banjir Bengawan Solo, selalu menggantungkan bantuan dari pemerintah. Mereka belum bisa mengatasi kondisi bencana secara mandiri, padahal banjir selalu rutin terjadi setiap tahun. Pembinaan, lanjutnya, diprogramkan setelah dua tahun warga di tiga desa tersebut, tidak lagi menggantungkan pemerintah dalam menanggulangi bencana banjir. Tiga desa yang dipilih untuk pembinaan yaitu Desa Sarirejo, Mulyorejo dan Pilanggede, Kecamatan Balen. "Setelah program berjalan bukan berarti pemerintah tinggal diam, tidak memberikan bantuan," katanya menjelaskan. Ia mengungkapkan, secara umum program penanggulangan bencana berbasis masyarakat tersebut, akan membuka wawasan warga di tiga desa itu. Mulai sejarah terjadinya banjir di wilayah setempat, potensi desa, kerugian akibat banjir, juga tabungan bencana dan yang lainnya. Diharapkan, setelah tiga desa daerah banjir tersebut tergarap, desa lainnya di Bojonegoro yang biasa dilanda bencana banjir, juga tanah longsor, bisa meniru tiga desa itu. "Intinya warga tidak harus selalu mengeluh menghadapi banjir, tapi justru bisa hidup harmonis dengan banjir," katanya. Disebutkan, untuk menjalankan program itu, bersama dengan Palang Merah Norwegia sudah melakukan penelitian potensi yang ada di desa setempat, termasuk karakter masyarakat dan kebiasaannya selama ini. Dia mencontohkan, kerugian banjir di salah satu desa itu, besarnya bisa mencapai Rp2 miliar, akibat rusaknya areal pertanian. Berapa dana yang dibutuhkan untuk melakukan pembinaan, Sukoha Widodo, tidak bisa menyebutkan. "Yang jelas biaya pembinaan ditanggung Pemerintah Norwegia," katanya mengungkapkan. Di Jatim, katanya, selain desa di Bojonegoro, desa di Banyuwangi juga menjadi binaan Palang Merah Norwegia dalam menanggulangi bencana tsunami dan tanah longsor di wilayah setempat. "Kalau di Indonesia, selain Jatim, yang juga menjadi binaan Palang Merah Norwegia juga Maluku," katanya menambahkan. ***6***

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011