Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini berkenaan dengan peluang munculnya gelombang tinggi di bagian wilayah perairan Indonesia pada 3 sampai 4 November 2022.
"Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo saat dimintai keterangan di Jakarta, Kamis.
Menurut BMKG, gelombang setinggi 1,25 sampai 2,50 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan utara Kepulauan Anambas, perairan Kepulauan Natuna, perairan selatan Pulau Sumba, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, perairan Pulau Sawu, Laut Sawu, perairan Kupang-Pulau Rotte, Samudra Hindia selatan NTT, perairan utara Kepulauan Talaud, dan Samudra Pasifik utara Halmahera.
Gelombang setinggi 2,5 sampai empat meter berpeluang menghampiri perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Bengkulu-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Jawa Timur, perairan selatan Bali-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Banten-NTB, dan Laut Natuna Utara.
Sedangkan perairan Samudra Hindia barat Kepulauan Nias dan Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai menghadapi potensi gelombang setinggi empat sampai enam meter.
"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata Eko.
Dia mengimbau warga dan nelayan yang beraktivitas menggunakan sarana transportasi laut seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal feri, dan kapal berukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar mewaspadai dampak gelombang tinggi.
Kemunculan gelombang tinggi di bagian wilayah perairan Indonesia dipengaruhi oleh pola angin di bagian utara maupun selatan Indonesia.
Menurut BMKG, selama 3 sampai 4 November 2022 angin dominan bergerak dari selatan ke barat dengan kecepatan 5 sampai 25 knot di wilayah Indonesia bagian utara sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan angin dominan bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan 5 sampai 20 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Kepulauan Nias-Kepulauan Mentawai serta perairan selatan Jawa Barat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo saat dimintai keterangan di Jakarta, Kamis.
Menurut BMKG, gelombang setinggi 1,25 sampai 2,50 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan utara Kepulauan Anambas, perairan Kepulauan Natuna, perairan selatan Pulau Sumba, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, perairan Pulau Sawu, Laut Sawu, perairan Kupang-Pulau Rotte, Samudra Hindia selatan NTT, perairan utara Kepulauan Talaud, dan Samudra Pasifik utara Halmahera.
Gelombang setinggi 2,5 sampai empat meter berpeluang menghampiri perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Bengkulu-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Jawa Timur, perairan selatan Bali-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Banten-NTB, dan Laut Natuna Utara.
Sedangkan perairan Samudra Hindia barat Kepulauan Nias dan Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai menghadapi potensi gelombang setinggi empat sampai enam meter.
"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata Eko.
Dia mengimbau warga dan nelayan yang beraktivitas menggunakan sarana transportasi laut seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal feri, dan kapal berukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar mewaspadai dampak gelombang tinggi.
Kemunculan gelombang tinggi di bagian wilayah perairan Indonesia dipengaruhi oleh pola angin di bagian utara maupun selatan Indonesia.
Menurut BMKG, selama 3 sampai 4 November 2022 angin dominan bergerak dari selatan ke barat dengan kecepatan 5 sampai 25 knot di wilayah Indonesia bagian utara sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan angin dominan bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan 5 sampai 20 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Kepulauan Nias-Kepulauan Mentawai serta perairan selatan Jawa Barat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022