Pakar Komunikasi Universitas Airlangga Surabaya, Dr. Suko Widodo memaparkan sejumlah permasalahan perkembangan remaja yang belakangan ini banyak ditemukan di Surabaya. 

"Seiring dengan pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Dinamika Remaja (SOSDIR) yang telah menjangkau sekolah-sekolah di Kota Surabaya, ditemukan berbagai permasalahan perkembangan remaja yang membutuhkan solusi," kata Suko saat Sosialisasi Peningkatan Partisipasi Perempuan di Bidang Politik, Hukum, Sosial dan Ekonomi untuk pemberdayaan perempuan pada DP3APPKB di Surabaya, Rabu. 

Remaja, kata Suko, memiliki sifat egosentrisme yang membuat mereka lebih percaya dengan pendapat pribadinya dibandingkan dengan solusi dari orang tua mereka.

Ditambah permasalahan keterbatasan kompetensi komunikasi orang tua murid, terkadang membuat solusi menjadi sulit diterima oleh anak-anak mereka yang mayoritas berusia remaja.

"Ini menjadi ironi, karena sejatinya sosok orang tua menjadi guru dan orang pertama yang mendukung dan memberi pengaruh pada anak dalam memilih setiap keputusan dalam hidupnya," ujarnya.

Dengan kegiatan bertema "Komunikasi Asik antara Orang tua dan Anak" diharapkan orang tua dapat belajar bersama untuk menjaga hubungan harmonis melalui komunikasi yang baik dengan anak.

Selain itu, Suko juga mendorong pemerintah agar memfasilitasi dan ruang diskusi, pendidikan digital dalam menyusun sebuah formula. 

"Juga harus ada pendidikan literasi media terhadap guru. Kemudian komite digital yang terdiri dari orang tua, pemuda yang berpengalaman digital, aktivis media digital, guru tokoh masyarakat, akademisi, pekerja media, pemerintah atau polisi," katanya. 

"Kita harus belajar bersama, berdiskusi bersama membentuk elemen diterapkan kepada anak-anak," tambahnya. 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022