Dewan Pengurus Wilayah Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Jawa Timur menggelar konferensi wilayah (Konferwil) pertama kalinya di Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kota Kediri, untuk memilih pengurus yang baru.
Ketua DPW HPN Jatim Misbahul Munir mengemukakan konferwil ini digelar untuk pertama kalinya di Kediri. Pemilihan Kota Kediri sebagai lokasi Konferwil karena kota ini memiliki sejarah kuat saat dibentuknya Nahdlatut Tujjar pada 1918 oleh K.H. Wahab Chasbullah yang membangun jalur perdagangan padi dan palawija dari Kediri, Jombang, Mojokerto hingga dijual di syahbandar Kota Surabaya.
"HPN Jatim ingin mewarisi spirit Nahdlatut Tujjar yang salah satu titik geraknya dimulai dari Kediri," katanya di Kediri, Rabu.
Panitia acara Gus Muh Farid Mutakin Iskandar mengatakan kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengurus cabang di wilayah Jatim. Terdapat 32 cabang yang sudah mempunyai SK.
Ia mengatakan, himpunan pengusaha nahdliyin ini mewadahi para pengusaha dengan berbagai macam usaha. Lembaga ini ingin mengajak semua pengusaha untuk maju.
"Kami lakukan pembinaan, selain memperhatikan halal juga masalah higienis. Contohnya, saat kami makan di warung bebek, ramai sekali, tapi tempat cuciannya hanya satu, untuk itu kami lakukan pendampingan dan pembinaan," kata dia.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang hadir dalam acara pembukaan meminta agar Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Jawa Timur ikut mendukung pemerintah daerah guna memajukan perekonomian setelah terkena pandemi COVID-19.
Wali Kota Kediri mengungkapkan sekarang ini dunia mulai berubah, yang tadinya kuat sekarang biasa-biasa saja, yang tadinya besar jadi runtuh. Hal tersebut membuktikan bahwa era disrupsi tidak bisa dilawan.
"Saya kira kompetisi dan kolaborasi memang harus menjadi satu. Oleh karena itu butuh effort yang besar dalam hal ini, apalagi pengusaha Nahdliyin jumlahnya tidak sedikit dan ini adalah potensi yang sangat besar," katanya.
Wali Kota menambahkan pada era pandemi COVID-19, banyak negara yang terkena dampaknya. Di Indonesia juga terimbas, namun karena memiliki UMKM yang cukup banyak, pertumbuhan ekonomi negara ini bisa disangga oleh para pelaku UMKM.
Diharapkan, HPN Jatim dan di daerah pun juga bisa terlibat langsung, mendukung ekonomi daerah, bangkit dari pandemi COVID-19. Pemkot Kediri juga fokus untuk pemulihan ekonomi, setelah pandemi COVID-19.
"Mari dorong perekonomian bersama-sama demi terwujudnya perekonomian yang baik untuk seluruh warga Indonesia," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.
Dalam acara ini, selain agenda pembahasan program dan organisasi, acara ini juga akan membahas berbagai isu ekonomi dan bisnis di Jawa Timur, mulai pengembangan ekonomi syariah dan industri halal khususnya bagi pelaku UMKM, pengembangan program One Pesantren One Product (OPOP) hingga perkuatan HPN sebagai asosiasi pengusaha yang tersambung dengan kamar dagang dan industri (KADIN).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Himpunan Pengusaha Nahdliyin Jatim gelar konferensi di Kediri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Ketua DPW HPN Jatim Misbahul Munir mengemukakan konferwil ini digelar untuk pertama kalinya di Kediri. Pemilihan Kota Kediri sebagai lokasi Konferwil karena kota ini memiliki sejarah kuat saat dibentuknya Nahdlatut Tujjar pada 1918 oleh K.H. Wahab Chasbullah yang membangun jalur perdagangan padi dan palawija dari Kediri, Jombang, Mojokerto hingga dijual di syahbandar Kota Surabaya.
"HPN Jatim ingin mewarisi spirit Nahdlatut Tujjar yang salah satu titik geraknya dimulai dari Kediri," katanya di Kediri, Rabu.
Panitia acara Gus Muh Farid Mutakin Iskandar mengatakan kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengurus cabang di wilayah Jatim. Terdapat 32 cabang yang sudah mempunyai SK.
Ia mengatakan, himpunan pengusaha nahdliyin ini mewadahi para pengusaha dengan berbagai macam usaha. Lembaga ini ingin mengajak semua pengusaha untuk maju.
"Kami lakukan pembinaan, selain memperhatikan halal juga masalah higienis. Contohnya, saat kami makan di warung bebek, ramai sekali, tapi tempat cuciannya hanya satu, untuk itu kami lakukan pendampingan dan pembinaan," kata dia.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang hadir dalam acara pembukaan meminta agar Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Jawa Timur ikut mendukung pemerintah daerah guna memajukan perekonomian setelah terkena pandemi COVID-19.
Wali Kota Kediri mengungkapkan sekarang ini dunia mulai berubah, yang tadinya kuat sekarang biasa-biasa saja, yang tadinya besar jadi runtuh. Hal tersebut membuktikan bahwa era disrupsi tidak bisa dilawan.
"Saya kira kompetisi dan kolaborasi memang harus menjadi satu. Oleh karena itu butuh effort yang besar dalam hal ini, apalagi pengusaha Nahdliyin jumlahnya tidak sedikit dan ini adalah potensi yang sangat besar," katanya.
Wali Kota menambahkan pada era pandemi COVID-19, banyak negara yang terkena dampaknya. Di Indonesia juga terimbas, namun karena memiliki UMKM yang cukup banyak, pertumbuhan ekonomi negara ini bisa disangga oleh para pelaku UMKM.
Diharapkan, HPN Jatim dan di daerah pun juga bisa terlibat langsung, mendukung ekonomi daerah, bangkit dari pandemi COVID-19. Pemkot Kediri juga fokus untuk pemulihan ekonomi, setelah pandemi COVID-19.
"Mari dorong perekonomian bersama-sama demi terwujudnya perekonomian yang baik untuk seluruh warga Indonesia," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.
Dalam acara ini, selain agenda pembahasan program dan organisasi, acara ini juga akan membahas berbagai isu ekonomi dan bisnis di Jawa Timur, mulai pengembangan ekonomi syariah dan industri halal khususnya bagi pelaku UMKM, pengembangan program One Pesantren One Product (OPOP) hingga perkuatan HPN sebagai asosiasi pengusaha yang tersambung dengan kamar dagang dan industri (KADIN).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Himpunan Pengusaha Nahdliyin Jatim gelar konferensi di Kediri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022