Bupati Kediri, Jawa Timur, Hanindhito Himawan Pramana marah saat menemukan material yang digunakan dalam pembangunan Pasar Wates tidak sesuai spesifikasi dengan yang ada di dokumen perencanaan saat inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Wates.
Bupati di sela-sela sidak di Pasar Wates, Senin sore menegaskan, semua pekerjaan dan material yang digunakan untuk pembangunan Pasar Wates harus benar-benar dicek. Bilamana kualitas tidak sesuai dokumen perencanaan harus ditolak.
"Kalau tidak sesuai spesifikasi, tolak," kata Bupati.
Mas Dhito, sapaan akrabnya menekankan, pekerjaan yang dibangun menggunakan uang rakyat harus dikerjakan dengan benar termasuk material yang digunakan.
"Sudah menjadi kewajiban kepala daerah mengecek setiap pekerjaan (yang menggunakan uang rakyat). Apalagi ini program dari Kemendag. Mau ditaruh dimana muka saya di depan Menteri Perdagangan," kata dia.
Saat sidak, Mas Dhito menemukan salah satu merek semen yang diduga tidak masuk dalam dokumen berserakan.
"Konsultan pengawas, pertanyaan saya sederhana di dokumen itu tertera apa tidak?" tanya Mas Dhito kepada konsultan.
Bupati juga mengecek material plafon kios. Saat itu, di salah satu kios masih ada material yang tergeletak. Dari merek yang tertera, material yang digunakan juga diduga tidak sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen.
Bahkan Bupati juga sempat menendang material plafon itu yang ternyata mudah jebol. Bupati akhirnya meminta agar plafon dibongkar.
"Kualitasnya menurut jenengan (anda) bagaimana, kalau tidak sesuai kenapa dipasang?" tanya Mas Dhito kembali kepada konsultan pengawas.
Selain itu, Bupati juga melakukan pengecekan pada material atap los pasar yang belum terpasang termasuk pengukuran ketebalan cor pada lantai. Setelah diukur, ketebalan cor tidak sama, ada yang memiliki ketebalan 6,7, dan 8 centimeter.
Bupati berharap temuan ini menjadi evaluasi dan dibenahi. Ia ingin agar pembangunan pasar itu benar-benar sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan pihaknya akan mengumpulkan pelaksana pekerjaan, termasuk pengawas dan konsultan menindaklanjuti hasil sidak itu.
"Besuk akan kami kumpulkan, akan cek dokumennya. Kalau tidak sesuai kami minta dibongkar," kata Tutik.
Pembangunan atau revitalisasi Pasar Wates, Kabupaten Kediri itu bersumber dari dana tugas pembantuan (TP) Kementerian Perdagangan dengan anggaran Rp12 miliar. Pasar itu diperbaiki, sebab sudah tidak layak. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Bupati di sela-sela sidak di Pasar Wates, Senin sore menegaskan, semua pekerjaan dan material yang digunakan untuk pembangunan Pasar Wates harus benar-benar dicek. Bilamana kualitas tidak sesuai dokumen perencanaan harus ditolak.
"Kalau tidak sesuai spesifikasi, tolak," kata Bupati.
Mas Dhito, sapaan akrabnya menekankan, pekerjaan yang dibangun menggunakan uang rakyat harus dikerjakan dengan benar termasuk material yang digunakan.
"Sudah menjadi kewajiban kepala daerah mengecek setiap pekerjaan (yang menggunakan uang rakyat). Apalagi ini program dari Kemendag. Mau ditaruh dimana muka saya di depan Menteri Perdagangan," kata dia.
Saat sidak, Mas Dhito menemukan salah satu merek semen yang diduga tidak masuk dalam dokumen berserakan.
"Konsultan pengawas, pertanyaan saya sederhana di dokumen itu tertera apa tidak?" tanya Mas Dhito kepada konsultan.
Bupati juga mengecek material plafon kios. Saat itu, di salah satu kios masih ada material yang tergeletak. Dari merek yang tertera, material yang digunakan juga diduga tidak sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen.
Bahkan Bupati juga sempat menendang material plafon itu yang ternyata mudah jebol. Bupati akhirnya meminta agar plafon dibongkar.
"Kualitasnya menurut jenengan (anda) bagaimana, kalau tidak sesuai kenapa dipasang?" tanya Mas Dhito kembali kepada konsultan pengawas.
Selain itu, Bupati juga melakukan pengecekan pada material atap los pasar yang belum terpasang termasuk pengukuran ketebalan cor pada lantai. Setelah diukur, ketebalan cor tidak sama, ada yang memiliki ketebalan 6,7, dan 8 centimeter.
Bupati berharap temuan ini menjadi evaluasi dan dibenahi. Ia ingin agar pembangunan pasar itu benar-benar sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan pihaknya akan mengumpulkan pelaksana pekerjaan, termasuk pengawas dan konsultan menindaklanjuti hasil sidak itu.
"Besuk akan kami kumpulkan, akan cek dokumennya. Kalau tidak sesuai kami minta dibongkar," kata Tutik.
Pembangunan atau revitalisasi Pasar Wates, Kabupaten Kediri itu bersumber dari dana tugas pembantuan (TP) Kementerian Perdagangan dengan anggaran Rp12 miliar. Pasar itu diperbaiki, sebab sudah tidak layak. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022