Sekjen Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Hasto Kristiyanto melakukan gowes atau bersepeda bersama dengan sejumlah kepala daerah yang diusung partai tersebut di Kota Surabaya, Sabtu.
"Tujuan kami sehat bersama dengan olahraga bersama. Ada yang naik sepeda, ada yang jalan sehat," kata Hasto Kristiyanto saat gowes bersama keliling Kota Surabaya.
Kegiatan bertajuk "Gowes Keliling Surabaya" ini diikuti oleh para kepala daerah yang diusung PDIP di Jatim. Beberapa kepala daerah yang ikut mendampingi Hasto, di antaranya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji yang juga turut mengayuh sepedanya.
Selain itu, ada Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Plt. Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Wakil Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo, dan beberapa kepala daerah lainnya.
Turut ikut mendampingi Sekjen, antara lain, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Sri Untari, politikus muda PDI Perjuangan Pulung Agustanto, mantan Bupati Ngawi Budi Sulistyono, dan mantan Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana.
Menteri Sosial Tri Rismaharini sempat mampir menemui Sekjen di Balai Kota Surabaya. Berbincang sejenak, Risma lantas melanjutkan kunjungan ke Pasuruan.
Mengambil titik keberangkatan di Balai Kota Surabaya, rombongan juga diiring oleh masyarakat Kota Surabaya. Setelah berkeliling Kota Surabaya sepanjang sekitar 50 kilometer, rombongan kembali ke balai kota.
Bagi PDI Perjuangan, kata Hasto, Surabaya menyimpan nilai sejarah yang lekat dengan partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut.
Selain sebagai kota kelahiran Bung Karno sebagai tokoh ideologis PDI Perjuangan, Surabaya juga dikenal sebagai Kota Pahlawan.
Tidak hanya itu, lanjut dia, Surabaya yang juga menggelorakan resolusi jihad. Menurut Hasto, PDI Perjuangan juga ingin menyongsong peringatan resolusi jihad yang diperingati setiap 22 Oktober.
"Resolusi Jihad pada tanggal 22 Oktober 1945, peristiwa yang sangat menentukan suatu perubahan sikap dunia bahwa Indonesia yang baru merdeka memiliki semangat patriotisme, memiliki semangat pantang menyerah," kata dia.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyatakan bangga karena Sekjen PDI Perjuangan memilih Kota Surabaya sebagai tempat kegiatan bersepeda.
"Selain memiliki aspek historis dalam proses perjuangan bangsa, Kota Surabaya juga merupakan kota yang ramah terhadap penggemar gowes, di antaranya jalan yang nyaman," kata Armuji.
Menurut dia, bahwa hal itu dapat dicapai dengan konsep pembangunan keberlanjutan sejak era Wali Kota Surabaya Bambang DH dilanjutkan Tri Rismaharini hingga saat ini oleh Eri Cahyadi dan Armuji.
"Kalau Pak Bambang mempersiapkan pondasinya, Bu Risma bangunannya, sekarang kami melakukan finishing. Meneruskan kebaikan bagi warga Surabaya intinya," kata Cak Ji, sapaan akrabnya.
Cak Ji mengatakan bahwa di garis finis yang bertempat di Balai Kota Surabaya juga disiapkan berbagai macam makanan pedagang kaki lima (PKL) sebagai wujud keberpihakan pada ekonomi kerakyatan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Tujuan kami sehat bersama dengan olahraga bersama. Ada yang naik sepeda, ada yang jalan sehat," kata Hasto Kristiyanto saat gowes bersama keliling Kota Surabaya.
Kegiatan bertajuk "Gowes Keliling Surabaya" ini diikuti oleh para kepala daerah yang diusung PDIP di Jatim. Beberapa kepala daerah yang ikut mendampingi Hasto, di antaranya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji yang juga turut mengayuh sepedanya.
Selain itu, ada Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Plt. Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Wakil Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo, dan beberapa kepala daerah lainnya.
Turut ikut mendampingi Sekjen, antara lain, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Sri Untari, politikus muda PDI Perjuangan Pulung Agustanto, mantan Bupati Ngawi Budi Sulistyono, dan mantan Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana.
Menteri Sosial Tri Rismaharini sempat mampir menemui Sekjen di Balai Kota Surabaya. Berbincang sejenak, Risma lantas melanjutkan kunjungan ke Pasuruan.
Mengambil titik keberangkatan di Balai Kota Surabaya, rombongan juga diiring oleh masyarakat Kota Surabaya. Setelah berkeliling Kota Surabaya sepanjang sekitar 50 kilometer, rombongan kembali ke balai kota.
Bagi PDI Perjuangan, kata Hasto, Surabaya menyimpan nilai sejarah yang lekat dengan partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut.
Selain sebagai kota kelahiran Bung Karno sebagai tokoh ideologis PDI Perjuangan, Surabaya juga dikenal sebagai Kota Pahlawan.
Tidak hanya itu, lanjut dia, Surabaya yang juga menggelorakan resolusi jihad. Menurut Hasto, PDI Perjuangan juga ingin menyongsong peringatan resolusi jihad yang diperingati setiap 22 Oktober.
"Resolusi Jihad pada tanggal 22 Oktober 1945, peristiwa yang sangat menentukan suatu perubahan sikap dunia bahwa Indonesia yang baru merdeka memiliki semangat patriotisme, memiliki semangat pantang menyerah," kata dia.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyatakan bangga karena Sekjen PDI Perjuangan memilih Kota Surabaya sebagai tempat kegiatan bersepeda.
"Selain memiliki aspek historis dalam proses perjuangan bangsa, Kota Surabaya juga merupakan kota yang ramah terhadap penggemar gowes, di antaranya jalan yang nyaman," kata Armuji.
Menurut dia, bahwa hal itu dapat dicapai dengan konsep pembangunan keberlanjutan sejak era Wali Kota Surabaya Bambang DH dilanjutkan Tri Rismaharini hingga saat ini oleh Eri Cahyadi dan Armuji.
"Kalau Pak Bambang mempersiapkan pondasinya, Bu Risma bangunannya, sekarang kami melakukan finishing. Meneruskan kebaikan bagi warga Surabaya intinya," kata Cak Ji, sapaan akrabnya.
Cak Ji mengatakan bahwa di garis finis yang bertempat di Balai Kota Surabaya juga disiapkan berbagai macam makanan pedagang kaki lima (PKL) sebagai wujud keberpihakan pada ekonomi kerakyatan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022